Investasi asing tumbuh, pengusaha lokal terdesak
Investasi asing dalam kegiatan pengadaan armada baru untuk angkutan
barang dan peti kemas di sejumlah pelabuhan di Indonesia termasuk di
Pelabuhan Tanjung Priok kian tumbuh.
Di sisi lain, pengusaha angkutan nasional masih kesulitan melakukan peremajaan armada jenis itu akibat kurangnya perhatian pemerintah mendorong eksistensi operator angkutan pelabuhan nasional.
Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta Gemilang Tarigan mengatakan hingga saat ini pemerintah belum serius mendorong pertumbuhan dan eksistensi pengusaha/operator angkutan barang dan peti kemas pelabuhan yang dijalankan perusahaan lokal.
"Akibatnya saat ini perusahaan asing/multinasional semakin gencar merambah bisnis angkutan ini di dalam negeri,termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok" ujarnya kepada Bisnis, siang hari ini, Sabtu (13/10)
Karena itu, imbuh Tarigan, pemerintah perlu segera menyiapkan blue print atau cetak biru penyiapan armada jenis itu hingga 2025 oleh perusahaan nasional.
"Tentunya pemerintah juga harus mendukungnya termasuk kemudahan akses pendanaan dengan suku bunga rendah agar program peremajaan armada bisa berkesinambungan," paparnya.
Dia mengatakan, jumlah armada yang dimiliki perusahaan nasionaal di Pelabuhan Tanjung Priok saja mencapai 12.000 unit dengan 85% sudah berusia tua atau lebih dari 15 tahun.
Gemilang menyakini,kondisi di Priok itu tidak akan jauh berbeda dengan pelabuhan-pelabuhan daerah lainya di Indonesia, bahkan kemungkinan besar di pelabuhan lain lebih parah lagi.
Kondisi ini terjadi akibat minimnya investasi peremajaan armada pelabuhan yang dilaksanakan pengusaha nasional.
"Terus terang soal dukungan kemudahan pendanaan armada tersebut dengan suku bunga terjangka yang sampai saat ini dirasakan masih minim di berikan kepada pengusaha nasional," paparnya.
Dia menegaskan seluruh persoalan bisnis armada pelabuhan akan disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Organda di Surabaya 16-18 Oktober 2012.
"Kami akan sampaikan kepada Rakernas itu, supaya DPP Organda juga ikut andil dalam mengurus soal angkutan pelabuhan ini, sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah,"ungkapnya.
Di sisi lain, pengusaha angkutan nasional masih kesulitan melakukan peremajaan armada jenis itu akibat kurangnya perhatian pemerintah mendorong eksistensi operator angkutan pelabuhan nasional.
Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta Gemilang Tarigan mengatakan hingga saat ini pemerintah belum serius mendorong pertumbuhan dan eksistensi pengusaha/operator angkutan barang dan peti kemas pelabuhan yang dijalankan perusahaan lokal.
"Akibatnya saat ini perusahaan asing/multinasional semakin gencar merambah bisnis angkutan ini di dalam negeri,termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok" ujarnya kepada Bisnis, siang hari ini, Sabtu (13/10)
Karena itu, imbuh Tarigan, pemerintah perlu segera menyiapkan blue print atau cetak biru penyiapan armada jenis itu hingga 2025 oleh perusahaan nasional.
"Tentunya pemerintah juga harus mendukungnya termasuk kemudahan akses pendanaan dengan suku bunga rendah agar program peremajaan armada bisa berkesinambungan," paparnya.
Dia mengatakan, jumlah armada yang dimiliki perusahaan nasionaal di Pelabuhan Tanjung Priok saja mencapai 12.000 unit dengan 85% sudah berusia tua atau lebih dari 15 tahun.
Gemilang menyakini,kondisi di Priok itu tidak akan jauh berbeda dengan pelabuhan-pelabuhan daerah lainya di Indonesia, bahkan kemungkinan besar di pelabuhan lain lebih parah lagi.
Kondisi ini terjadi akibat minimnya investasi peremajaan armada pelabuhan yang dilaksanakan pengusaha nasional.
"Terus terang soal dukungan kemudahan pendanaan armada tersebut dengan suku bunga terjangka yang sampai saat ini dirasakan masih minim di berikan kepada pengusaha nasional," paparnya.
Dia menegaskan seluruh persoalan bisnis armada pelabuhan akan disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Organda di Surabaya 16-18 Oktober 2012.
"Kami akan sampaikan kepada Rakernas itu, supaya DPP Organda juga ikut andil dalam mengurus soal angkutan pelabuhan ini, sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah,"ungkapnya.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 13.25. Filed under
Bisnis,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response