Yahudi di Indonesia
Yahudi di Indonesia
berawal dari kedatangan penjelajah Eropa awal dan pemukim pertama.
Yahudi di Indonesia saat ini membentuk komunitas Yahudi yang sangat
kecil, yang terdiri hanya sekitar 20 orang Etnis Yahudi asli, yang kebanyakan merupakan Yahudi Sefardim dan beberapa yang Yahudi Ashkenazi, Yahudi Mizrahim, Yahudi Kaifeng & Yahudi Bene Israel (India).
Pada tahun 1850-an, pengelana Yahudi, Jacob Saphir, adalah orang pertama yang menulis mengenai komunitas Yahudi di Hindia-Belanda, setelah mengunjungi Batavia.
Di Batavia, ia telah banyak berbicara dengan seorang Yahudi lokal, yang
telah memberitahunya bahwa ada sekitar 20 keluarga Yahudi di Kota itu
dan beberapa di Semarang. Kebanyakan Yahudi yang hidup di Hindia-Belanda pada abad ke-19 adalah Yahudi Belanda
yang bekerja sebagai pedagang atau hal-hal yang berhubungan dengan
Rezim Kolonial Belanda.
Namun, beberapa anggota komunitas juga merupakan
imigran Yahudi dari Irak atau Yaman. Di masa Pemerintahan Belanda di Indonesia, Agama Yahudi diakui sebagai Agama resmi.
Pada saat Perang Dunia, jumlah Yahudi di Hindia-Belanda diperkirakan sekitar 2.000 jiwa. Yahudi Indonesia diasingkan ketika Pendudukan Jepang di Indonesia
dan mereka dipaksa untuk bekerja di kamp penampungan. Setelah perang,
Yahudi yang dilepas banyak menemui berbagai masalah, dan banyak yang
berimigrasi ke Amerika Serikat, Australia atau Israel.
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya, pada masa Pemerintahan Presiden Indonesia yang pertama Soekarno, hak penganut Yahudi sempat disamakan dengan Agama lainnya seperti Islam, Kristen Protestan, dan Kristen Katolik. Bahkan melalui surat keputusan Menteri Agraria yang dirilis pada tahun 1961
menyatakan bahwa Beliau mengakui kaum Agama Israelit (sebutan kaum
Agama Yahudi pada masa itu) diakui sebagai Agama resmi di Indonesia.
Tidak banyak yang mengetahui pula, bahwa peristiwa 10 November 1945 juga
melahirkan seorang pejuang yang berasal dari kaum Yahudi Surabaya,
yaitu Charles Mussry.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 13.41. Filed under
cerita,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response