Luapan Sungai Widas, Rendam 500 Rumah
Hujan
deras yang masih mengguyur beberapa daerah di Pulau Jawa, kemarin,
menyebabkan luapan air sungai membanjiri persawahan dan permukiman
warga.
Di
Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Sungai Widas, anak Sungai Brantas yang
membentang di sejumlah kecamatan, kembali meluap. Sekitar 500 rumah
warga di tiga desa, Sumberrejo, Mojoseto, dan Nglinggo, di Kecamatan
Gondang, digenangi air hingga 1 meter sejak Minggu (30/3) malam hingga
kemarin.
Luapan
air juga merusak sedikitnya 300 hektare tanaman padi. Warga menderita
kerugian besar karena kerusakan tanaman makin parah, akibat digenangi
air selama satu bulan terakhir.
“Ada
tanaman yang bisa diselamatkan saat banjir dua minggu lalu. Tapi,
akibat banjir sekarang, semua tanaman rusak total,” tutur Sujito, 52,
warga Desa Sumberjo.
Sementara
itu, di jalur pantai utara Jawa Tengah, dari Semarang-Demak, ratusan
kendaraan membentuk antrean sepanjang lebih dari 1 km, akibat banjir di
ruas Jl Kaligawe. Banjir di lokasi itu terjadi karena luapan Sungai
Tenggang karena hujan deras selama 12 jam pada Minggu (30/03) malam.
Permukiman
warga di Sawah Besar, Karangkimpul, dan kawasan industri Bugangan
terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Akibatnya, sebagian kegiatan
industri dan pergudangan yang ada di kawasan tersebut lumpuh.
Dari
Pekanbaru, Riau, dilaporkan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia dan
Jaringan Kerja Penyelamat Hutan memperkirakan banjir yang merendam Riau
selama dua pekan terakhir telah menyebabkan kerugian sekitar Rp2,5
triliun. Kerugian timbul karena 15.500 hektare lebih sawah gagal panen,
20 ribu hektare perkebunan karet dan kelapa sawit direndam air serta
16.500 unit kolam ikan jebol.
“Ini
banjir terparah yang pernah terjadi di Riau. Jumlah ini baru sebatas
kerugian yang dialami masyarakat, belum termasuk kerugian perusahaan,”
tutur Direktur Eksekutif Walhi Riau Johni Setiawan Mundung.
Di
Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dua warga Desa Kambatatana, Kecamatan
Kambera, yang terseret banjir pada Minggu (30/03) malam ditemukan
selamat, kemarin. Korban, Pelandilu, 50, dan Djawa, 20, ditemukan 500
meter dari lokasi kejadian. Mereka terseret arus Sungai Kawangu ketika
mengumpulkan kayu yang terbawa banjir di tepi sungai.
Sementara
itu, Perusahaan Umum Jasa Tirta Kabupaten Malang akan memasang tanda
peringatan dini banjir di 10 titik untuk empat kabupaten di Jawa Timur.
Keempat wilayah, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, berada di
daerah aliran Bengawan Solo.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 13.19. Filed under
Bencana,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response