Depok Diamuk Beliung
Sebagian wilayah di Kota Depok dilanda cuaca buruk, kemarin sore. Tak hanya diguyur hujan deras, tapi juga diamuk angin puting beliung.
Putaran angin puting beliung berkecepatan sekitar 63 kilometer per jam terlihat mengerikan.
Dalam waktu singkat amukan beliung merobohkan banyak pepohonan serta ratusan rumah warga, termasuk merusak panggung Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di wilayah Cilodong.
Di dua wilayah di Kecamatan Sawangan, yaitu Bedahan dan Pasir Putih, sedikitnya 50 rumah warga mengalami kerusakan parah.
Puting beliung juga memporak-porandakan sekitar 70 rumah di wilayah Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung.
Angin puting beliung cukup lama berputar di wilayah Bojong Pondok Terong, sekitar 7 menit, dimulai sejak pukul 15.00. Tiupannya yang kencang menumbangkan pepohonan dan merobohkan puluhan rumah warga yang bermukim di RW 01, 04 dan RW 10.
Warga setempat yang bangunan rumahnya kokoh tidak berani keluar, karena khawatir akan tersapu amukan puting beliung. Terlebih saat melihat rumah tetangganya yang bangunannya sederhana telah roboh.
Usai amukan beliung mereda, terlihat sejumlah warga menangis karena rumahnya hancur. Adapula yang jatuh pingsan saat mengetahui tempat tinggalnya sudah rata dengan tanah.
“Dia baru pulang kerja. Dia kaget dan langsung nangis saat melihat rumahnya roboh,” kata warga setempat.
Rumah warga Bojong Pondok Terong yang kondisinya hancur di antaranya milik Marjaya dan Harsono di lingkungan Rt 05/04.
Tak hanya merobohkan bangunan rumah, amukan beliung juga melempar jauh atap milik puluhan warga setempat, termasuk asbes dan genteng rumah Marjaya dan Harsono.
“Warga disini melihat langsung banyaknya asbes, genteng dan kayu balok yang melayang-layang di udara,” kata Ketua RW 04, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Rakib, yang didampingi Ketua RT 04/04, Herman.
Diungkap Rokib, data sementara yang tercatat sebanyak 50 rumah warga RT 04 mengalami kerusakan parah, “Alhamdulillah nggak ada korban jiwa,” katanya.
Pasca kejadian ini, Rokib dan Herman berharap adanya penanganan yang dilakukan oleh pihak Kecamatan dan Pemkot Depok, “Harus segera dilakukan tanggap darurat, dan membantu para korban bencana beliung ini,” kata Rokib.
Sementara di RT 05/04 terdapat 10 rumah warga yang rusak dan hancur. Lalu di RT 02 sekitar 7 rumah, dan di RT 03 satu rumah. Gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrahmaniyah juga terkena tiupan angin puting beliung.
“Jumlah rumah warga yang diamuk puting beliung kemungkinan lebih banyak, tapi kami menerima laporan dari para pengurus RT maupun warga,” papar Rokib.
Bergeser ke RW 01, Kelurahan Bojong Pondok Terong. Sedikitnya 10 rumah warga di lingkungan ini mengalami kerusakan, terutama bagian atapnya. Bahkan, rumah orangtua Lurah Cipayung, Agus Samsuri, tertimpa pohon nangka.
“Pohon pete di rumah saya juga roboh, beruntung nggak sampai menghancurkan rumah,” kata Agus Samsuri sambil memperlihatkan pohon pete yang ambruk hingga menjorok ke bagian belakang rumahnya.
Terpisah, Lurah Bojong Pondok Terong, Muchti Wahyudi, meminta para pengurus RT dan RW agar mendata rumah warga yang mengalami kerusakan, pohon-pohon yang tumbang, serta kemungkinan adanya warga yang menjadi korban amukan puting beliung.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cipayung, Ade Effendi, mengakui banyaknya rumah warga maupun pohon di wilayah Bojong Pondok Terong yang tersapu angin puting beliung.
“Tak hanya di RW 10, tapi juga lingkungan lainnya,” kata Ade, saat meninjau sejumlah lokasi yang mengalami kerusakan.
Panggung MTQ roboh
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, hembusan angin puting beliung juga merobohkan mimbar utama Musabaqoh Tilaqatil Quran (MTQ) ke-13 Kota Depok di Lapangan Irekaps, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong.
“Sekitar pukul 12.00 saya liat pangung sudah cantik dengan hiasan masjid. Tenda untuk pengunjung juga sudah siap. Tapi sekitar pukul 15.00 saya liat lagi udah roboh diterjang angin puting beliung,” tandas Amsori selaku Ketua RW 03 didampingi Sumarna sebagai Kelurahan Jatimulya.
Selain mimbar MTQ, beliung memporakporandakan puluhan rumah penduduk, menumbangkan sejumlah pohon, memutuskan aliran listrik dan saluran telepon.
“Saya melihat sendiri angin itu berputar sangat kencang. Sebelumnya saya juga melihat turunya hujan es sebesar jempol jari tangan. Peristiwa sekitar pukul 15.00, hanya berlangsung sekitar 10 menit,” beber tokoh masyarakat Kalimulya, KH Abu Bakar Madris, saat melihat rumah Yono di RT 03/01 yang roboh diterjang angin tersebut.
Menurutnya, ada puluhan rumah di RT 03/01 Kelurahan Kalimulya yang rusak bagian atapnya. Bahkan rumah milik Yono jebol dindingnya dan atapnya juga ambruk diterjang angin. Umumnya, genteng atap rumah warga itu berterbangan bersama angin puting beliung tersebut.
“Saya liat angin itu membawa genteng dan asbes rumah,” ungkap seorang warga saat berbicang dengan Abu Bakar Madris.
Di bagian lain pohon besar yang ada di depan SD Negeri Kalimulya 1 juga tumbang dan menutupi halaman sekolah tersebut. Akibatnya, ratusan siswa sekolah itu dipulangkan lebih cepat dari waktu KBM yang seharusnya.
“Peristiwanya bersamaan dengan jam istrihat. Untungnya nggak ada siswa yang tertimpa pohon, karena memang sebelumnya udah turun hujan dan angin sehingga siswa istirahat dis ekitar kelas mereka. Dengan peristiwa itu akhirnya siswa dipulangkan lebih cepat,” kata Sanimin seorang penjaga sekolah tersebut.
Batang pohon yang tumbang, kata Sanimin, bagiusnya tidka menimpa ruang kelas yang saat itu dipenuhi siswa. Namun peristiwa itu sempat mengejutkan siswa dan para guru yang tengah mengikuti KBM.
Menurutnya, peristiwa itu sudah dilaporkan ke dinas terkait untuk membantu membersihkan batang pohon besar yang menutupi halaman sekolah. Diharapkan hari ini kegiatan KBM di SDN Kalimulya 1 berjalan normal.
Dari pantauan Monde di sepanjang Jl Kalimulya, sejumlah pohon tumbang dan menimpa kabel listrik dan telepon. Peristiwa cepat direspon petugas PLN dan Telkom yang langsung memperbaiki. Selain menyingkirkan batang pohon yang tubang, petugas dari kedua instansi itu juga memotong batang pohon yang dilalu kabel listrik dan telepon.
Sementara dari Kelurahan Bedahan dan Pasir Putih dilaporkan, angin puting beliung membabat habis 42 rumah di kedua wilayah tersebut. Dalam insiden itu, tiga pemilik rumah mengalami luka parah.
Menurut Asmat, warga RW 08, Pasir Putih, angin kencang disertai hujan merusak sedikitnya 17 rumah, yakni di RT 01/08 sebanyak 5 rumah, di RW 06 sebanyak 12 rumah, di antaranya rumah Ketua RT 04/06 Syafrudin.
Hal serupa terjadi di wilayah Bedahan di RT 04/08 rumah milik Batong (45 tahun). Dalam pertistiwa itu, Muinah (40 tahun), istri Batong dan dua orang anaknya, Fahmi (4 tahun) dan Fitra (7 tahun) luka parah akibat terkena reruntuhan bangunan.
“Sekarang ini ketiga korban masih dalam perawatan,” ulas Tarso, Ketua RW setempat.
Sementara di lingkungan RW 07, Bedahan, sedikitnya 20 unit rumah mengalami kerusakan ringan akibat tiupan beliung. Hal ini diungkapkan Nasam, ketua RW setempat.
Saat dikonfirmasi, Nurdin, staf kelurahan setempat membenarkan hal tersebut. “Tidak menutup kemungkinan di lingkungan lainnya juga terjadi, sekarang ini kami masih melakukan pendataan,” tandas Nurdin yang akrab disapa Jojon.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 16.34. Filed under
Depok,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response