Syair Religi Sirami Lampineung
Konser Maher Zain yang membawakan belasan lagu bergenre R&B dari
album lawasnya ‘Forgive Me’ menggetarkan Stadion H Dimurtala Lampineung,
Banda Aceh, Rabu (10/10) malam. Sang penyanyi religi ini mengawali
pementasannya dengan lagu berbahasa Indonesia ‘Sepanjang Hidup’ yang
terlihat cukup akrab dinyanyikan fans-nya di Banda Aceh.
Konser Amal dan Damai Internasional itu dimulai pukul 20.00 WIB dibuka oleh artis lokal, Amenia Jeumpa dengan lagu Aneuk Yatim, disusul Liza Aulia dengan lagu Hikayat Putroe Bungsu dan Kutidhing. Selanjutnya, hingga pukul 23.00 WIB, pentas yang dilengkapi sound system berkekuatan sekitar 30.000 watt itu larut dengan syair-syair religi yang dilantunkan penyanyi kelahiran Lebanon, 16 Maret 1981 tersebut maupun rekan duetnya, Irfan Makky.
Aceh merupakan kota terakhir dalam rangkaian tour Maher Zain di Indonesia, setelah Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Sejumlah hits yang dibawanya dalam bahasa Inggris, Arab, Urdu, dan Indonesia tadi malam di antaranya, I Love You So, Number One For Me, Mawlaya, Forgive Me, Assalamu Alayka, Masha Allah, Radhitu Billahi Rabba, dan Freedom. Lagu Guide Me All The Way ia bawakan dalam versi Indonesia.
Irfan Makky: Aceh Peuhaba?
Sebelumnya, teman duet Maher Zain, Irfan Makky lebih dulu menyapa penonton dalam bahasa Aceh. “Aceh, peuhaba...?” Pertanyaan penyanyi asal Kanada itu disambut dengan antusias oleh sekitar dua ribuan penonton di tribun maupun di atas lapangan sekitar panggung utama.
Lagu pertama, Waiting for Your Call yang dibawakan Irfan Makky berhasil menghipnotis penonton. “Everybody lets go,” ajaknya saat akan menyanyikan lagu Allahu, yang disambut dengan koor Insya Allah dari penonton. Irama yang menghentak dan tepuk tangan pun menjadi penghias suasana sepanjang berlangsungnya konser.
Lagu yang dibawakan dalam bahasa Inggris tersebut menjadi lagu kedua yang disenandungkan Irfan di atas panggung, disusul lagu Mama. “This is a song for Aceh,” ujar Irfan sebelum menyanyikan lagu tersebut.
“Heal Aceh, heal the world. This is all for you for Aceh,” ujar Irfan yang langsung disambut antusias oleh penonton. Sepanjang lagu Healing the World dibawakan, para penonton juga ikut menyanyikan lagu tersebut dengan penuh semangat.
Suasana malam bertambah hangat saat lagu terakhir dari penyanyi yang juga berduet dengan Maher Zain melantunkan lagu dalam bahasa Inggris bercampur Indonesia. “Aceh terima kasih,” ujar Irfan saat mengakhiri lagunya.
Cukup tertib
Jumlah penonton yang relatif sedikit dari yang diperkirakan, yakni 5.000 orang (berdasarkan jumlah tiket yang dijual), membuat suasana konser cukup tertib. Petugas pengamanan yang disiagakan di lokasi-lokasi rawan pun terlihat cukup santai mengawal jalannya konser di malam yang lumayan cerah itu.
Penonton yang berada di tribun, oleh panitia dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kebijakan yang hanya ada di Aceh ini mengikuti aturan MPU Aceh disesuaikan dengan syariat Islam. Namun, hal itu tampaknya kurang dipedulikan oleh penonton yang berada di dalam lapangan dekat panggung. Kehadiran Maher Zain di Banda Aceh difasilitasi oleh Event Organizer (EO) elhanif.
Konser Amal dan Damai Internasional itu dimulai pukul 20.00 WIB dibuka oleh artis lokal, Amenia Jeumpa dengan lagu Aneuk Yatim, disusul Liza Aulia dengan lagu Hikayat Putroe Bungsu dan Kutidhing. Selanjutnya, hingga pukul 23.00 WIB, pentas yang dilengkapi sound system berkekuatan sekitar 30.000 watt itu larut dengan syair-syair religi yang dilantunkan penyanyi kelahiran Lebanon, 16 Maret 1981 tersebut maupun rekan duetnya, Irfan Makky.
Aceh merupakan kota terakhir dalam rangkaian tour Maher Zain di Indonesia, setelah Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Sejumlah hits yang dibawanya dalam bahasa Inggris, Arab, Urdu, dan Indonesia tadi malam di antaranya, I Love You So, Number One For Me, Mawlaya, Forgive Me, Assalamu Alayka, Masha Allah, Radhitu Billahi Rabba, dan Freedom. Lagu Guide Me All The Way ia bawakan dalam versi Indonesia.
Irfan Makky: Aceh Peuhaba?
Sebelumnya, teman duet Maher Zain, Irfan Makky lebih dulu menyapa penonton dalam bahasa Aceh. “Aceh, peuhaba...?” Pertanyaan penyanyi asal Kanada itu disambut dengan antusias oleh sekitar dua ribuan penonton di tribun maupun di atas lapangan sekitar panggung utama.
Lagu pertama, Waiting for Your Call yang dibawakan Irfan Makky berhasil menghipnotis penonton. “Everybody lets go,” ajaknya saat akan menyanyikan lagu Allahu, yang disambut dengan koor Insya Allah dari penonton. Irama yang menghentak dan tepuk tangan pun menjadi penghias suasana sepanjang berlangsungnya konser.
Lagu yang dibawakan dalam bahasa Inggris tersebut menjadi lagu kedua yang disenandungkan Irfan di atas panggung, disusul lagu Mama. “This is a song for Aceh,” ujar Irfan sebelum menyanyikan lagu tersebut.
“Heal Aceh, heal the world. This is all for you for Aceh,” ujar Irfan yang langsung disambut antusias oleh penonton. Sepanjang lagu Healing the World dibawakan, para penonton juga ikut menyanyikan lagu tersebut dengan penuh semangat.
Suasana malam bertambah hangat saat lagu terakhir dari penyanyi yang juga berduet dengan Maher Zain melantunkan lagu dalam bahasa Inggris bercampur Indonesia. “Aceh terima kasih,” ujar Irfan saat mengakhiri lagunya.
Cukup tertib
Jumlah penonton yang relatif sedikit dari yang diperkirakan, yakni 5.000 orang (berdasarkan jumlah tiket yang dijual), membuat suasana konser cukup tertib. Petugas pengamanan yang disiagakan di lokasi-lokasi rawan pun terlihat cukup santai mengawal jalannya konser di malam yang lumayan cerah itu.
Penonton yang berada di tribun, oleh panitia dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kebijakan yang hanya ada di Aceh ini mengikuti aturan MPU Aceh disesuaikan dengan syariat Islam. Namun, hal itu tampaknya kurang dipedulikan oleh penonton yang berada di dalam lapangan dekat panggung. Kehadiran Maher Zain di Banda Aceh difasilitasi oleh Event Organizer (EO) elhanif.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 14.37. Filed under
Aceh,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response