PIRAC dan JRKI Laksanakan Studi Pendanaan Radio Komunitas
DEPOK
– Ada beragam cerita bagaimana radio komunitas bisa survaive (bertahan
hidup). Mulai dari menggalang donasi dari pemirsa, ngamen di jalanan,
sampai membuka usaha karokean.
Ada juga yang mendanai operasional
radionya dari penjualan voucher pendengar, menjadi event organizer
hingga membangun unit usaha. Beragam cerita strategi fundraising untuk
bisa bertahan hidup inilah yang kemudian dikaji dan didokumentasikan
oleh tim peneliti Sekolah Fundraising PIRAC.
Ninik Annisa Koordinator Studi PIRAC mengatakan, saat ini sekolah
Fundraising PIRAC bersama dengan JRKI sedang melakukan studi pemetaan
sumber-sumber pendanaan media komunitas dan studi kasus fundraising
media komunitas. Studi dilakukan dengan mengidentifikasi beragam sumber
daya (dana, inkind, volunteer, jaringan) yang berasal dari individu,
komunitas, perusahaan, yayasan amal, dan pemerintah yang bisa digalang
dan dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan media komunitas.
Selain itu, studi juga mengidentifikasi berbagai model stategi
fundraising yang dilakukan oleh media komunitas, khususnya radio
komunitas. Studi yang berlangsung sejak bulan Agustus hingga Oktober ini
dilakukan dengan kajian referensi dan sumber informasi lainnya dan
kemudian diperdalam melalui indept interwiew dengan pegiat radio
komunitas dan pengamatan di lapangan. yang akan menjadi obyek studi.
“Studi ini dilakukan di 6 wilayah. Dalam studi ini kami bekerjasama
dengan JRK (Jaringan Radio Komunitas) daerah di 6 wilayah; yaitu: JRK
Jawa Barat, JRK Lampung, JRK Sumatera Utara, JRK NTB, JRK Sulawesi
Tengah dan JRK Jateng-Jogja,” ungkap Ninik Annisa Koordinator Studi
PIRAC.
Ninik menambahkan bahwa hasil studi ini nantinya akan disajikan dan
dikemas secara menarik. Selain ditulis dan terbitkan dalam bentuk
E-book, juga dikemas dalam bentuk film dokumenter yang akan menceritakan
beragam cara fundraising media komunitas.
Terakhir, hasil studi ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi
pengelola media komunitas, khususnya radio komunitas, dalam menggalang
beragam sumber daya local untuk mendukung pendanaan dan keberlanjutan
medianya.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 11.02. Filed under
Depok,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response