Berita Terbaru :
|

Bagikan Berita
Pengembangan KEK Terkendala Infrastruktur


JAKARTA — Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Maloy, Kutai Timur, Kalimantan Timur saat ini masih terkendala masalah infrastruktur. 

Dirjen Pengembangan dan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dedi Mulyadi mengatakan, pengembangan KEK di Maloy sebenarnya sudah lama diusulkan oleh pemerintah daerah Kalimantan Timur. Karena itu, kata dia, saat ini pemerintah akan fokus membangun infrastruktur di daerah itu. Selain itu, pemerintah juga sedang membahasa analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) di Maloy. 

"Apabila infrastruktur sudah siap, maka semuanya akan lancar. Maloy adalah daerah terpencil. Kementerian PU saat ini sudah mulai membangun infrastruktur di sana," kata Dedi, Jumat (26/10/2012).
 
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan, Maloy akan menjadi KEK terbesar di Indonesia dan juga Asia Tenggara.  

"Maloy akan menjadi kawasan ekonomi khusus. Diharapkan agar cepat dikeluarkan Keppresnya," katanya. 

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, realisasi pengembangan KEK di Maloy membutuhkan waktu yang cukup lama. Kemenperin sendiri, kata dia, nantinya akan fokus membangun tangki timbun minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Maloy pada 2014 mendatang. Maloy, tambahnya, nantinya akan dikembangan industri batubara dan CPO.
 
"Namun, kami masih harus menunggu kesiapan-kesiapan lainnya, seperti infrastruktur, amdal, masterplan, finansial, registrasi, dan lain sebagainya," jelasnya.
 
Dia menambahkan, untuk membangun infrastruktur di dalam kawasan setidaknya membutuhkan dana sekira Rp300ribu per meter persegi. 

"Kita tinggal mencontoh Sei Mangkei saja. Tapi jangan sampai kejadian masalah lahan di Sei Mangkei terulang lagi. Jadi, kita haru hati-hati," tandasnya.
 
Sebagai informasi, Pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy menghabiskan dana sekitar Rp4,7 triliun dengan luas lahan hingga 5.305 hektare (ha).  KIPI Maloy diusulkan menjadi KEK Maloy Trans Kalimantan Economic Zone dengan luas lahan 32.800 ha yang antara lain terdiri dari KIPI Maloy 5.305 ha, Batuta Chemical Industrial Park seluas 1.000 ha, dan Trans Kalimantan Economic Zone seluas 26.500 ha.


Baca Juga :


Posted by Anonim on 06.29. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
comments powered by Disqus

Komentar Baru

Update Terbaru