London juga ingin jadi pusat keuangan syariah dunia
Pakar ekonomi
syariah asal Indonesia , Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec mengatakan
London sebagai pusat keuangan dunia yang memiliki keunikan juga ingin
menjadi pusat keuangan syariah.
"London ingin juga punya keunikan lainnya sebagai pusat keuangan Islam di dunia," ujar M Syafii Antonio dalam wawancara khusus dengan Koresponden ANTARA London, sebelum memberikan ceramah di hadapan pengajian masyarakat Indonesia yang diadakan di KBRI London, akhir pekan.
Kehadiran M Syafii Antonio di Inggris dalam rangka mengikuti Konferensi tentang Islamic Finance di Cambridge University dan Workshop di London serta mempresentasikan hasil risetnya tentang perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Menurut Syafii Antonio, kalau posisi London tidak menjadi pusat keuangan dunia maka London tentunya akan kehilangan keunikannya. "Makanya London juga ingin menjadi pusat keuangan syariah."
"London ingin juga punya keunikan lainnya sebagai pusat keuangan Islam di dunia," ujar M Syafii Antonio dalam wawancara khusus dengan Koresponden ANTARA London, sebelum memberikan ceramah di hadapan pengajian masyarakat Indonesia yang diadakan di KBRI London, akhir pekan.
Kehadiran M Syafii Antonio di Inggris dalam rangka mengikuti Konferensi tentang Islamic Finance di Cambridge University dan Workshop di London serta mempresentasikan hasil risetnya tentang perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Menurut Syafii Antonio, kalau posisi London tidak menjadi pusat keuangan dunia maka London tentunya akan kehilangan keunikannya. "Makanya London juga ingin menjadi pusat keuangan syariah."
Dengan menjadi pusat keuangan syariah dunia, maka London juga bisa mendapatkan dana dari negara Islam di Timur Tengah dan juga para investornya.
Selain itu London juga ingin memberikan pelayanan kepada kaum Muslim yang ada di Inggris yang jumlahnya sekitar tiga juta dan ada nilai plus secara komersial dan juga political khususnya untuk mendapatkan dukungan dari komunitas kaum Muslim.
Pemerintah Inggris meliat peluang itu, ujarnya selain ada beberapa kelebihan posisi London yang menjadi pusat keuangan dunia dan juga status hukum yang sangat memungkinkan melakukan inovasi baru.
Banyaknya lembaga hukum yang menunjang dan juga pakar keuangan yang paham dengan bank syariah, yang tidak banyak dimiliki oleh negara Eropa lainnya dibandingkan dengan Italia atau Denmark.
Diakuinya banyaknya kaum muslimin di Inggris memberikan warna lain sebagai nilai strategis London sebagai tempat berkembangnya ekonomi syariah dan juga pemerintah Inggris yang mempunyai minat yang tinggi pada bank syariah itu sendiri.
Dalam pertemuan yang diadakan oleh Institute Islamic Banking and Finance, London di Cambridge yang bertajuk Structuring Innovative Islamic Financial Products, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, mempresentasikan perkembangan produk perbankan syariah.
Sukuk di Indonesia
Selama di London M Syafii Antonio menjadi pembicara pada pertemuan tahunan 4th IIBI-ISRA Annual International Thematic Workshop dengan topik Moral Failures in Banking and Finance, bersama peneliti Tazkia, yaitu Dr. Yulizar Djamaluddin Sanrego, M.Ec, Luqyan Tamanni, M.Ec dan Murniati Mukhlisin, M.Acc. melakukan riset mengenai perkembangan Sukuk di Indonesia, Malaysia dan Inggris.
Riset yang dilakukan M Syafii Antonio terpilih dari sekian banyak periset dengan predikat Excellence Riset Proyek yang diberikan Pemerintah Indonesia. Pemerintah memilih enam terbaik dari ratusan, salah satunya yang dilakukan oleh M Syafii Antonio. Selama sebulan ia melakukan riset tentang Sukuk Islamic Bond di Inggris dilihat dari dua sisi praktisi dan akademisi.
Untuk tujuan itu, M Syafii Antonio dan timnya mengadakan diskusi dengan London Stock Exchange, Financial Services Authority, Bank of London and the Middle East, SNR Denton, Ethical Asset Management, Institute of Islamic Banking and Finance, Ernst & Young Audit Firm.
Selain pertemuan dengan beberapa universitas, seperti University of Leicester, Aston University, Salford University, Durham University, The Markfield Institute of Higher Education dan University of Glasgow.
Menurut salah satu Tim M Syafii Antonio, Murniati Mukhlisin, M.Acc, perkembangan Sukuk cukup pesat dalam beberapa kurun waktu terakhir di tiga negara itu. Dari 19 negara yang paling menyumbangkan pertumbuhan tertinggi dalam industri keuangan syariah, Inggris adalah satu-satunya negara barat yang masuk dalam urutan ke-8, sedangkan Indonesia menduduki urutan ke-17.
Dikatakannya kehadiran Syafii Antonio di Inggris juga dimanfaatkan kelompok pengajian locality Indonesia di Inggris selain di KBRI London, juga memberikan tausiyyah di Pengajian Lokaliti Al-Hijrah, Bristol, di Aberdeen dan tausiyyah di Manchester. Selain itu juga mengadakan rapat di University of Leicester, dengan Islamic Bank of Britain dan Aston University, Birmingham, serta dengan ICMIF dan University of Salford.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 15.13. Filed under
Drive News,
finansial
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response