Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sudah Lampaui AS
Penerima Nobel Laureate in Economics pada 2011, Prof Thomas J Sargeant
menilai dalam dua tahun terakhir ini ekonomi Indonesia mencatatkan
pertumbuhan signifikan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Tanah Air tumbuh
lebih baik dari pada Amerika Serikat (AS).
"Kalau saya bandingkan dengan AS, Indonesia dua tahun terakhir lebih baik dari AS," ungkap Thomas, di acara Ulang Tahun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Thomas mengungkapkan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi enam persen per tahun Indonesia tentu tumbuh lebih subur ketimbang AS, yang pertumbuhan hanya di kisaran satu hingga dua persen.
"Kalau Anda lihat leverage Capital Adequacy Ratio (CAR) bank, anggaran pemerintah semua balance. Saya belajar banyak. Saya kagum dengan technical skill orang-orang LPS," kata dia.
"Karena, saya hanya bertanya dan mereka secara teknis menjelaskan sangat baik. Ini membuat saya sangat optimistis dengan negara ini," tambah Thomas.
Sebelumnya, Internasional Monetery Fund (IMF) menilai kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan perkembangan yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. IMF menilai kerangka kebijakan dalam beberapa dekade terakhir telah membawa Indonesia dalam posisi ekonomi yang kuat, semenjak krisis di 2007.
Melansir laporan yang diterbitkan IMF, inisiatif kebijakan utama makroekonomi beberapa dekade terakhir ini telah menerapkan disiplin fiskal serta penerapan target inflasi dan kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel.
Hasilnya Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 5,5 persen selama 2002-2011, inflasi jangka menengah juga telah turun tajam, dan utang telah turun dari sekira 76 persen dari PDB pada 2001 menjadi di bawah 25 persen.
"Kerangka kebijakan yang kuat memastikan bahwa Indonesia keluar dari krisis keuangan global 2008 serta melewati masalah euro, jauh lebih baik daripada negara-negara Asia," ujar laporan tersebut.
"Kalau saya bandingkan dengan AS, Indonesia dua tahun terakhir lebih baik dari AS," ungkap Thomas, di acara Ulang Tahun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Thomas mengungkapkan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi enam persen per tahun Indonesia tentu tumbuh lebih subur ketimbang AS, yang pertumbuhan hanya di kisaran satu hingga dua persen.
"Kalau Anda lihat leverage Capital Adequacy Ratio (CAR) bank, anggaran pemerintah semua balance. Saya belajar banyak. Saya kagum dengan technical skill orang-orang LPS," kata dia.
"Karena, saya hanya bertanya dan mereka secara teknis menjelaskan sangat baik. Ini membuat saya sangat optimistis dengan negara ini," tambah Thomas.
Sebelumnya, Internasional Monetery Fund (IMF) menilai kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan perkembangan yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. IMF menilai kerangka kebijakan dalam beberapa dekade terakhir telah membawa Indonesia dalam posisi ekonomi yang kuat, semenjak krisis di 2007.
Melansir laporan yang diterbitkan IMF, inisiatif kebijakan utama makroekonomi beberapa dekade terakhir ini telah menerapkan disiplin fiskal serta penerapan target inflasi dan kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel.
Hasilnya Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 5,5 persen selama 2002-2011, inflasi jangka menengah juga telah turun tajam, dan utang telah turun dari sekira 76 persen dari PDB pada 2001 menjadi di bawah 25 persen.
"Kerangka kebijakan yang kuat memastikan bahwa Indonesia keluar dari krisis keuangan global 2008 serta melewati masalah euro, jauh lebih baik daripada negara-negara Asia," ujar laporan tersebut.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 11.06. Filed under
Bisnis,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
