Volume Perdagangan RI 2013 Diprediksi Stagnan
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memprediksi volume
perdagangan Indonesia tidak akan mengalami kenaikan pada tahun depan.
Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi Eropa yang masih tidak menentu
dan merembet ke mitra dagang Indonesia.
»Antisipasi bahwa
pertumbuhan volume perdagangan tidak akan selalu robust, minimum tahun
depan. Jadi, bahkan kalau kita bisa flat saja dibandingkan tahun ini
sudah bagus,” kata Gita dalam acara World Export Development Forum di
Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2012.
Menurut
Gita, pertumbuhan yang stagnan itu karena perbankan Eropa lebih
berhati-hati dalam mengambil sikap. Sikap ini terkait dengan situasi
ekonomi di Eropa yang masih terjebak dalam krisis. »Mereka tidak mau
mengambil risiko lebih banyak daripada sebelumnya. Jadi, financing yang
diberikan untuk perdagangan akan menurun. Maka, kita harus antisipasi ke
depan,” katanya.
Gita menyadari Indonesia tidak memiliki
relasi dagang yang signifikan dengan negara-negara Eropa. Namun, mitra
dagang Indonesia di Asia yang memiliki relasi dagang langsung dengan
Eropa membuat Indonesia merasakan pengaruh kebijakan bank-bank Eropa
tersebut. »Kita memang sedikit exposure-nya, tapi negara-negara lain di
Asia yang ingin kita penetrasi sangat terlibat dengan perekonomian
Eropa. Jadi kita harus realistis,” katanya.
Optimalisasi
kerja sama ekonomi dengan negara Selatan-Selatan, Gita melanjutkan, akan
mengurangi ketergantungan Indonesia dengan negara-negara yang memiliki
keterlibatan langsung dengan Eropa. Hal ini nantinya bisa meminimalisasi
dampak dari kebijakan bank Eropa yang berujung pada kemungkinan
mandeknya volume perdagangan. »Semakin kita melakukan aktivitas ekonomi
inter dan intra Selatan-Selatan tanpa terlalu tergantung pada Eropa,
semakin kita bisa mengurangi ketergantungan kita.”
Langkah
ini bukan berarti Indonesia akan memutus relasi dagang dengan negara
yang memiliki hubungan langsung dengan Eropa. »Tapi kita bisa memperkuat
intra Selatan-Selatan yang lebih resilient (tahan). Saya rasa itu akan
memberikan harapan (untuk kenaikan),” kata Gita.
Gita
menilai kawasan Selatan-Selatan memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
Volume perdagangan kawasan Selatan-Selatan kini mencapai US$ 8,5 triliun
dan ia memperkirakan angka ini akan mencapai double digit dalam satu
atau dekade ke depan. »Saya percaya pertumbuhannya akan double digit ke
depan untuk Selatan-Selatan untuk satu atau dua dekade ke depan,” kata
dia optimistis.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 17.41. Filed under
Drive News,
finansial
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response