Oknum TNI Bacok Warga Tiro
* Gara-gara Tegur Wanita
SIGLI - Seorang oknum TNI dari Depo Pendidikan dan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Pintu Sa, Tiro, Pidie, Serda Dodi, Minggu (7/10) sekira pukul 14.23 WIB diduga membacok Armia (29), warga Desa Dayah Cot, Kecamatan Tiro, Pidie. Akibatnya, telapak tangan dan sepuluh jari tangan korban terkena parang. Luka di telapak tangan kanan dan jari-jari kirinya itu terpaksa dijahit dengan sepuluh jahitan.
“Saya dibacok oleh Serda Dodi, salah seorang anggota TNI dari Kesatuan Dodiklatpur Tiro,” lapor Armia kepada Serambi, Minggu (7/10).
Peristiwa nahas itu, menurutnya, terjadi secara tiba-tiba. Saat itu, Armia yang sedang mengendarai sepeda motor bermaksud pergi ke kebunnya. Setiba di jembatan bendungan Pintu Sa, Tiro, dia berserobok dengan seorang wanita muda dan wanita itu ditegurnya. Armia mengatakan kepada wanita itu bahwa di lokasi Pinto Sa tidak diperbolehkan lagi pengunjung bermain, karena telah dilarang oleh Muspika dan tokoh masyarakat dengan alasan rawan maksiat.
Ternyata teguran Armia ditanggapi wanita itu dengan rasa tidak senang. Lalu ia laporkan teguran Armia kepada gadis lain, sehingga terjadilah perang mulut. Diam-diam, salah satu wanita tadi mengadukan teguran Armia ke Serda Dodi yang berada di lokasi itu.
Sejenak setelah terjadi perang mulut, Armia pun berlalu. Ia bermaksud melanjutkan perjalanan ke kebun naik sepeda motor, tapi oknum TNI tersebut mengejarnya.
Setiba di lokasi kejadian, lanjut Armia, Serda Dodi terlibat adu mulut dengannya. Anggota TNI lainnya ikut melerai seraya membuang parang yang berada di tangan Armia. “Tapi Serda Dodi mengambil parang tersebut dan membacok saya hingga terluka,” ujarnya.
Dalam kondisi terluka, rekan-rekan Serda Dodi berencana mengantarkan Armia ke puskesmas terdekat. “Tapi saya menolak tawaran itu. Saya pilih berjalan sendiri ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapendam Iskandar Muda, Kolonel Arh Subagio Irianto menyampaikan versi lain dari apa yang diterangkan Armia kepada Serambi. Menurut Subagio, Serda Dodi marah karena Armia berkata kasar dan tidak senonoh kepadanya yang sedang rekreasi dengan istrinya di bendungan Pintu Sa. (naz/c43/sal)
Armia Berkata Kotor kepada Serda Dodi
DIHUBUNGI malam tadi, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Iskandar Muda, Kolonel Arh Subagio Irianto mengakui sudah menerima informasi perkelahian antara Serda Dodi dari kesatuan Depo Pendidikan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Pintu Sa, Tiro, Pidie dengan Armia yang mengalami luka bacok.
Menurutnya, kejadian itu bermula ketika Serda Dodi rekreasi ke bendungan Pintu Sa bersama istrinya. Lokasi itu hanya sekitar 50 meter dari Asrama Dodiklatpur Pintu Sa.
Tiba-tiba seorang warga bernama Armia pulang dari kebunnya menggendarai sepeda motor dan membawa parang. Ia berhenti ketika melihat Serda Dodi sedang duduk dengan seorang perempuan yang belakangan diketahui bahwa itu istrinya. Armia nekat mengucapkan kata-kata kotor terhadap anggota TNI itu. “Kira-kira seperti ini ucapannya, lonte dari mana kau bawa ke sini,” kata Kapendam menirukan ucapan Armia ketika itu.
Berawal dari ketersinggungan Serda Dodi terhadap ucapan ini sehinga keduanya berkelahi dan Dodi berhasil merebut parang Armia. Akhirnya, parang itu mengenai tangan Armia dan terluka.
Namun, kata Kapendam, hingga tadi malam persoalan ini sedang diselesaikan secara kekeluargaan di Koramil Tiro. Dandim ikut hadir. “Begitulah laporan yang saya terima dari Dandim. Jadi, penyebabnya karena miskomunikasi saja. Begitupun kita tetap memeriksa Serda Dodi. Jika dia bersalah, tetap diproses hukum,” demikian Kapendam.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 10.29. Filed under
Aceh,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response