Mengenal Penyakit Meningitis yang Mematikan
Penyakit ini tengah mewabah di beberapa negara bagian Amerika Serikat, akibat sebuah perusahaan farmasi yang obat-obatannya tercemar.
Radang selaput otak (meningitis) tengah mewabah
di beberapa wilayah negara bagian di Amerika Serikat, akibat sebuah
perusahaan farmasi di Massachusetts yang obat-obatannya terindenfikasi
tercemar.
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai
lapisan selaput otak.
Meningitis menginfeksi secara akut membran yang
menutup otak dan sumsum tulang belakang, sebagai organ penunjang sistem
saraf pusat. Hal ini menjadikan meningitis penyakit serius. Sebab mampu
menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Penyakit meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, baik protozoa,
virus, bakteri, atau jamur. Untuk kasus meningitis di AS, merupakan tipe
meningitis yang disebabkan jamur, tepatnya oleh kontaminasi jamur Aspergillus fumigatus dan Exserohilum sp.
Memasuki hari Kamis (19/10), jumlah korban meningitis tercatat
mencapai total 254 orang, sekitar 20 di antaranya meninggal. Angka kasus
diperkirakan masih akan meningkat.
Menurut laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang beserta
pihak kejaksaan federal menginvestigasi bagaimana obat dapat
terkontaminasi, ada dua jenis obat injeksi steroid yang diidentifikasi
terkontaminasi jamur dan memicu meningitis. Obat tersebut biasa
disuntikkan ke tulang belakang untuk mengobati nyeri punggung.
Sementara Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pun telah
membuat daftar 75 klinik yang diduga menggunakan steroid sejenis dan
meminta dokter di tempat-tempat itu untuk mengontak pasien yang pernah
mendapat suntikan steroid. Terdapat potensi 14.000 orang di 23 negara
bagian yang berisiko terjangkit.
Beberapa gejala yang dialami penderita meningitis adalah panas
mendadak, muntah dan kejang, sakit tenggorokan, sakit kepala dan
kekakuan otot leher yang berlangsung sampai berjam-jam. Pada bayi di
bawah usia dua tahun, ditandai dengan gejala-gejala seperti badan
gemetar, tampak lemah, tidak aktif, menolak menyusui.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 01.04. Filed under
Drive News,
Kesehatan
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response