Berita Terbaru :
|

Bagikan Berita
Mahasiswa Bakar Baju Almamater




* Protes Legalitas Fakultas

LHOKSEUMAWE - Belasan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Universitas Almuslim (Unimus) Peusangan, Bireuen, Kamis (11/10), membakar baju almamater mereka di kawasan waduk Lhokseumawe. Aksi itu sebagai bentuk protes mereka terhadap fakultas itu. Pasalnya,

Mereka mengaku pada tahun 2007 mendaftar sebagai mahasiswa di Fikom Unimus, tapi sekarang mereka dialihkan menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Bina Bangsa Lhokseumawe tanpa pemberitahuan kepada mahasiswa.

Amatan Serambi, mahasiswa Unimus datang ke kawasan waduk terse menggunakan sepeda motor. Setelah memarkirkan sepmornya, mereka menggelar aksi protes di jalan waduk. Mereka membawa sejumlah poster warna putih yang di antaranya bertuliskan, “Kampus Bodet, mereka hanya memetingkan isi perut, harga dirinya sama yang dikeluarkan dalam perut,” “TI Unimus 2006-2007, Fakultas Siluman,” dan “TI Unimus Ilegal, STMIK Tipu Mahasiswa.”

Tak lama kemudian, mereka membakar dua baju almamater berlogo Unimus. Lalu, sekitar pukul 13.15 WIB, mereka membubarkan diri. “Kami kesal, karena sudah berulangkali kami pertanyakan masalah itu ke kampus, selalu katanya akan dimusyawarahkan nanti,” kata M Yusuf dan Subki, perwakilan mahasiswa kepada Serambi, kemarin.

Dikatakan, mereka terpaksa melakukan aksi di kawasan Lhokseumawe karena dihalangi ketika hendak menggelar aksi di kampus Unimus. “Tahun 2007 kami mendaftar di Fikom Unimus untuk S1, bukan di STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe. Tapi, ternyata kami kuliah bukan di Unimus tapi di STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe. Segala administrasi kampus pengurusannnya juga bukan di Almuslim, tapi di STMIK,” ungkap M Yusuf seraya menambahkan ijazah yang dikeluarkan untuk lulusan angkatan 2007 juga bukan dari Unimus, tapi dari STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe.

Ketua STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe, Taufik, kemarin menyebutkan, dirinya baru menjadi ketua kampus tersebut mulai 2010. Sedangkan persoalan itu terjadi pada tahun 2007. “Saya tidak tahu mengenai masalah tersebut, coba tanya ke Unimus,”

Selamatkan Mahasiswa

TAHUN 2007 kami sudah mengurus izin membuka S-1 Fikom, karena yang Diploma tiga telah ada izin. Saat itu kami beranikan diri menerima mahasiswa baru untuk jurusan itu dengan harapan nanti akan keluar izin penyelenggaraannya. Tapi, izinnya ke luar tahun 2008. Untuk menyelamatkan mahasiswa, kita alihkan mereka jadi mahasiswa STMIK. Tapi, mereka kuliah di Unimus, karena Unimus dan STMIK izin bukanya dulu di Aceh Utara.
* Drs Marwan Hamid, Wakil Rektor Bidang Akademik Unimus.

Ijazah tak Diakui, Tes Polisi Batal

MAHASISWA Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Unimus angkatan 2007 mengaku sedih mendengar kabar ada teman mereka yang ditolak saat melamar masuk tes polisi, karena ijazah yang dikeluarkan STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe tak diakui. “Kami sedih dan kesal bila ingat hal itu. Waktu dan uang orang tua kami habis, tapi tak bermanfaat,” ujar Farid Arma, mahasiswa yang ikut aksi di kawasan waduk Lhokseumawe, kemarin.


Baca Juga :


Posted by Anonim on 18.51. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
comments powered by Disqus

Komentar Baru

Update Terbaru