Regenerasi Sel Saraf Otak Dengan Puasa
sepanjang berabad-abad, para ilmuwan dan filsuf terpesona oleh otak. laju percepatan penelitian didalam pengetahuan saraf dan perilaku buat para ilmuwan studi semakin banyak didalam 10 th. paling akhir dibanding dengan dekade di awalnya buat mengungkap bermacam misteri didalam otak.
otak adalah bagian sangat kompleks dari tubuh manusia. organ ini miliki kegunaan utama jadi pusat kapabilitas berpikir, kecerdasan, mengingat, inovasi, dan pusat penafsiran terhadap kegunaan panca indra, inisiator gerakan tubuh, dan pengendali perilaku.
otak terdiri atas 100 miliar sel saraf ( neuron ) yang berhubungan. jalinan antarsel saraf disebut sinaps. jalinan sel saraf ( sinaps ) terjadi lewat impuls listrik dan kimiawi dengan neurotransmiter jadi perantara. neurotransmiter berperan didalam pengaturan sistem kerja antarneuron. sekiranya terjadi gangguan pada neurotransmiter, neuron akan bereaksi abnormal.
terdapat dua golongan sel saraf, excitatory dengan neurotransmiter kimiawi ( glutamat ) dan inhibitory dengan neurotransmiter gamma aminobutyric acid ( gaba ). kedua model sel saraf itu berperan seimbang buat melaksanakan kegunaan otak.
masih banyak faktor yang merubah kegunaan otak, diantaranya faktor genetik, psikologi/kejiwaan, lingkungan, temperatur, makanan, dan minuman. didalam pengetahuan saraf dikenal istilah plastisitas otak, yaitu kapasitas sistem saraf buat mengubah susunan dan fungsinya jadi reaksi terhadap keragaman lingkungan.
tiga bentuk utama dari plastisitas otak adalah plastisitas sinaptik, neurogenesis, dan fungsional kompensasi.
plastisitas sinaptik terjadi dikala otak terlibat didalam evaluasi dan pengalaman baru. akan terjadi interaksi dan networking baru pada jalinan sel-sel saraf di otak.
neurogenesis ialah proses kelahiran dan proliferasi neuron baru didalam otak. sel induk bisa mengalami proliferasi dan berkembang jadi sel piramidal dan sel yang akan berkembang jadi sel-sel dewasa yang miliki akson dan dentrit. sel-sel saraf baru akan bermigrasi ke sebanyak area di otak buat merehabilitasi sel-sel yang rusak atau mati.
fungsional kompensasi terjadi pada waktu seseorang menua, plastisitas otak akan menurun. tetapi, tidak semua orang tua mempertunjukkan kinerja lebih rendah. apalagi, sebagian orang meraih kinerja semakin baik dibanding dengan yang lebih muda. studi teranyar mempertunjukkan, otak meraih solusi fungsional lewat aktivasi jalur saraf alternatif, yang sangat kerap mengaktifkan area di kedua belahan otak.
keadaan kala puasa
berpuasa pada bln. ramadhan buat kaum muslim bukan sekedar menahan dahaga dan lapar awali dari terbit fajar sampai terbenam matahari. kian lebih itu, puasa adalah latihan psikis, mental, dan fisik biologis.
dengan psikis, orang yang mobilisasi puasa akan miliki jiwa dan perilaku sehat, menghindari pikiran dan perbuatan dari perihal yang dapat mencederai hakikat berpuasa. karena, dapat jadi manusia berakhlak mulia.
dengan biologis, puasa diinginkan berguna buat kesehatan. puasa dilakukan lewat cara menahan dahaga dan lapar awali dari subuh sampai maghrib. sepanjang puasa, tubuh alami proses metabolisme. makanan dicerna seputar 8 jam. rinciannya, 4 jam makanan disiapkan dengan keasaman khusus dengan perlindungan asam lambung, seterusnya dikirim ke usus, 4 jam sesudah itu makanan diubah jadi sari makanan di usus kecil, sesudah itu diabsorpsi oleh pembuluh darah dan dikirim ke seluruh tubuh. waktu sisa 6 jam sebelum saat berbuka ialah waktu buat sistem pencernaan buat beristirahat.
puasa ialah kegiatan fisik dan biologis buat mengatur dan melakukan perbaikan metabolisme tubuh. puasa mengajarkan dan melatih tubuh berdisiplin buat makan dan minum dengan tidak berlebihan dan mengatur jumlah dan mutu makanan yang dikonsumsi.
menyehatkan
menurut penelitian, puasa bisa menyehatkan tubuh sebab makanan berkenaan erat dengan proses metabolisme tubuh. kala berpuasa terdapat fase istirahat sesudah fase pencernaan normal, yaitu 6-8 jam. pada fase itu terjadi degradasi dari lemak dan glukosa darah. tidak cuman itu terjadi peningkatan high density lipoprotein ( hdl ) dan apoprotein alfa1 dan penurunan low density lipoprotein ( ldl ) yang terlampau berguna buat kesehatan jantung dan pembuluh darah. hdl berefek baik buat kardiovaskular dan ldl berefek negatif buat kesehatan pembuluh darah.
dengan psikologis puasa menyebabkan kondisi batin tenang, teduh, dan tidak dipenuhi rasa amarah maka menurunkan adrenalin. kala marah terjadi peningkatan adrenalin 20-30 kali lipat. adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, tingkatkan tekanan darah arterial, dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung.
adrenalin menambah pembentukan kolesterol dari ldl. bermacam perihal tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, jantung, dan otak maka timbul gangguan jantung koroner, stroke dan lain-lain.
penelitian endokrinologi mempertunjukkan, pola makan kala puasa yang miliki sifat rotatif jadi beban didalam akumulasi makanan didalam tubuh. kondisi ini menimbulkan pengeluaran hormon sistem pencernaan, ibarat amilase, pankrease, dan insulin, didalam jumlah besar maka dapat tingkatkan mutu hidup dan kesehatan tubuh. karena, puasa berguna menurunkan kandungan gula darah dan kolesterol dan mengendalikan tekanan darah.
kala seseorang melaksanakan puasa sepanjang satu bulan, plastisitas, neurogenesis, dan fungsional kompensasi jaringan otak akan diperbarui. karena, akan terbentuk networking atau rute jaringan baru didalam otak, yang akan membentuk pribadi dan manusia yang berpikiran sempurna.
pada hakikatnya puasa berguna tingkatkan daya ingat, mengurangi kematian sel-sel saraf, apalagi didalam tingkatan khusus dapat meregenerasi sel-sel saraf otak.
sumber: Kompas Heath
Baca Juga :
Posted by deoSanda
on 06.41. Filed under
Drive News,
Kesehatan
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response