Berita Terbaru :
|

Bagikan Berita
Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem Penambah Stamina

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, ulat atau belatung merupakan hal yang menjijikkan, namun di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, ulat bahkan dijadikan lauk untuk konsumsi sehari-hari. Namun, ulat yang satu ini bukanlah belatung biasa tapi ulat yang hidup di pohon sagu yang telah ditebang sebelumnya.

Ulat sagu atau lebih dikenal dengan "dutu" oleh masyarakat setempat. Umumnya para petani di Desa Ajangpulu, Kecamatan Sibule, Kabupaten Bone yang terkenal dengan industri pengolahan sagu ini membiarkan pohon sagu membusuk setelah ditebang kemudian diolah. Pohon sagu inilah yang dijadikan tempat oleh untuk bertelur.

Pohon sagu yang telah ditebang selama tiga minggu sudah cukup menampung dutu. Dutu inilah yang diambil oleh para petani untuk dikonsumsi sebagai lauk pauk. Selain rasanya yang enak, ulat sagu ini juga diyakni oleh para petani sebagai penambah stamina tubuh dalam bekerja sehari hari.

"Rasanya enak tidak seperti apa yang dilihat. Katanya satu ekor dutu ini sebanding dengan dua butir telur ayam kampung," ujar Iwan Hammer, salah seorang warga setempat.

Cara mendapatkannya pun sangatlah mudah yakni hanya bermodalkan kapak untuk membelah pohon sagu. Selanjutnya ulat sagu yang telah dikumpulkan ini kemudin dicuci serta kepalanya dihilangkan. Setelah selesai ulat sagu ini pun dibuat berbagai macam, ada yang digoreng serta ada pula yang dicampur dengan sayur mayur.

Sementara bagi dunia kesehatan, manfaat ulat sagu ini memang telah diteliti sebelumnya, dan hasilnya memang agak mirip dengan mitos masyarakat yang meyakini bahwa ulat sagu ini mampu meningkatkan stamina tubuh. Pasalnya, secara medis ulat sagu yang dalam bahasa latin disebut Rhynchophorus ferruginenus ini memiliki kandungan 9,34 persen kadar protein serta mengandung sejumlah asam amino esensial yakni asam aspartat 1,84 persen, asam glutamat 2,72 persen, terosin 1,87 persen, lisin 1,97 persen serta methionin 1,07 persen.

"Ulat sagu memang memliki banyak kandungan gizi jadi wajar kalau masyarakat meyakini bahwa makan Dutu ini mampu menghilangkan raca capek dan kuat bekerja," ujar Jamaluddin, SKM, M.Kes, ahli gizi yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.


Baca Juga :


Posted by Anonim on 13.10. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
comments powered by Disqus

Komentar Baru

Update Terbaru