Berita Terbaru :
|

Bagikan Berita
Korea Utara ancam serang Korea Selatan!

Militer Korea Utara, Senin, mengancam akan meledakkan kantor-kantor media Korea Selatan di Seoul setelah peliputan kritis mengenai acara besar anak-anak di Pyongyang.

Staf umum militer, dalam satu pernyataan yang luar biasa rinci di kantor berita resmi, mengatakan unit-unit peluru kendali dan pasukan-pasukan lain telah menetapkan bujur dan lintang koordinat atas beberapa kantor media di pusat kota Seoul.

Pernyataan itu menyebut  nama media Korsel, yaitu surat kabar Chosun Ilbo dan JoongAng Ilbo, satu saluran TV yang dioperasikan oleh Dong-A Ilbo, dan stasiun-stasiun televisi KBS, CBS, MBC serta SBS.

Militer Korea Utara menuduh Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, menghasut peliputan mereka dan menyerukan dia untuk meminta maaf guna mencegah satu serangan terjadi.

"Dalam kasus sarang kejahatan mengerikan yang diledakkan satu demi satu, kelompok Lee akan sepenuhnya bertanggung jawab untuk itu," katanya dalam apa yang disebut satu "ultimatum terbuka."

Kantor berita resmi Pyongyang, Korea Central News Agency (KCNA), Sabtu mengatakan, anak-anak tersebut berjanji setia kepada pemimpin baru Kim Jong-un. 20.000 anak-anak itu ke Pyongyang menandai ulang tahun ke-66 Perhimpunan Anak Korea.

Negara-negara komunis memang kerap menggelar acara dengan mengandalkan massa dalam jumlah sangat masif.

"Para delegasi muda itu tidak bisa menahan kebahagiaan yang tak berujung... di tengah kerinduan yang tidak berubah mengingat citra baik hati sahabat Kim Jong-un yang dihormati jauh di dalam hati mereka," katanya.

"Tuan Kim Jong-un, terima kasih banyak untuk memberikan kita suatu kehormatan besar ini," katanya mengutip pernyataan seorang anak sekolah berumur 13 tahun.

Militer Korea Utara menuduh pemerintah Korea Selatan dan media-media massa itu menggambarkan peristiwa ini sebagai tipuan propaganda yang dipentaskan kepemimpinan Pyongyang.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan lintas batas, mengatakan ancaman Pyongyang terbaru itu adalah benar-benar keluar dari jalur. "Ini ... adalah tantangan yang signifikan dan provokasi terhadap kebebasan demokrasi," kata seorang juru bicara kementerian.

"Kami menyikapi hal ini sangat serius dan mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan ancaman tersebut kepada media kami."

Jong-un mengambil alih kekuasaan dari ayahnya mendiang Kim Jong Il dan pemimpin Kim Jong-Il Desember lalu, alih kekuasaan kedua dalam dinasti Kim yang telah memerintah negara komunis terisolasi itu sejak didirikan pada 1948.


Baca Juga :


Posted by Anonim on 13.07. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
comments powered by Disqus

Komentar Baru

Update Terbaru