Harga Kedelai Naik, Panik atau Ulah Spekulan?
Kenaikan harga kedelai sekian hari paling akhir akibat kepanikan masyarakat akibat pemberitaan media. karena kenaikan tidak berlandaskan hukum ekonomi, dimana persediaan terbatas selanjutnya harga bakal naik.
"Kenaikan harga kedelai ini tak tunjukkan kondisi yang sesungguhnya, " kata andung prihadi s, asisten ii bidang perekonomian sekda diy pada wartawan seuasai rapat koordinasi kesiapan tim pengendali inflasi (tpi) diy menghadapi bulan ramadhan di Yogyakarta, selasa (24/7).
"Kenaikan harga kedelai ini tak tunjukkan kondisi yang sesungguhnya, " kata andung prihadi s, asisten ii bidang perekonomian sekda diy pada wartawan seuasai rapat koordinasi kesiapan tim pengendali inflasi (tpi) diy menghadapi bulan ramadhan di Yogyakarta, selasa (24/7).
Rapat koordinasi diikuti kepala perwakilan Bank Indonesia DIY, mahdi mahmudy ; kepala disperindag serta ukm diy, riyadi ida bagus ; kepala dinas pertanian diy, nanang suwandi ; kepala badan ketahanan pangan serta penyuluhan diy, asikin chalifah ; kepala bulog divre diy, darsono imam yuwono ; kepala badan pusat statistik diy, wien kusdiatmono.
Dijelaskan andung, harga kedelai tiga pekan setelah itu rp 7. 070 per kilogram serta dua hari setelah itu rp 7. 075 per kilogram. namun selasa (24/7), naik jadi rp 8. 2250 per kilogram. "tidak ada pola kenaikan layaknya ini, " kata andung.
Waktu ini, lanjut andung, stok kedelai di DIY, kian lebih 25 ribu ton. namun kebutuhan kedelai per hari rata-rata 2. 000 ton. hingga kebutuhan kedelai di Yogyakarta aman.
Namun di gunungkidul, kata andung, telah memasuki masa panen. ada seputar 38 ribu hektare yang panen. hingga hasil panenan ini dapat menambah stok kedelai.
Sedang perkembangan harga bahan pangan pekan pertama bulan ramadhan di DIY cukup bervariasi. harga beras relatif stabil sebab ketersediaan mencukupi. harga lelang gula pasir bulan juli tunjukkan tren menurun. bulan juni harga gula rp 10. 517 per kilogram, serta bulan juli jadi rp 10. 410 per kilogram. "stok gula pasir mencukupi untuk kebutuhan tiga bulan ke depan, " katanya.
Tim TPID provinsi DIY menilai kenaikan harga yang terjadi terhadap bermacam komoditas tersebut berbentuk temporer serta rutin tiap musim liburan, tahun ajaran baru, menyambut ramadhan, serta hari-hari besar keagamaan nasional. "setelah masa tersebut teratasi, diperkirakan harga bakal kembali normal, " katanya.
TPID DIY mengharapkan para pedagang untuk tak memakai bulan ramadhan serta lebaran buat mengambil keuntungan yang berlebih serta lakukan penimbunan
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 09.18. Filed under
Bisnis,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response