Berita Terbaru :
|

Bagikan Berita
Parlemen Iran Wawancarai Ahmadinejad

TEHERAN - Parlemen Iran memanggil Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk dimintai keterangan atas caranya yang dianggap gagal mengatasi krisis ekonomi Iran. Ahmadinejad juga dituduh menantang pemimpin tertinggi Iran.

Ahmadinejad adalah presiden pertama Iran yang dipanggil oleh parlemen. Kondisi ini menjadi ancaman besar baginya, mengingat selama ini memang banyak konflik yang menderanya dengan beberapa pejabat dan ulama-ulama ternama Iran.

Pemanggilan terhadap Ahmadinejad ini dilakukan setelah adanya petisi dari beberapa pejabat, yang ingin mengkaji kebijakan dari Pemerintahan Ahmadinejad. Sosok presiden yang dikenal sederhana itu, diserang oleh kelompok politik garis keras yang juga membawa ke tampuk kepemimpinan.

Ali Motahari yang selama ini dikenal sebagai lawan dari Ahmadinejad, membacakan beberapa pertanyaan baginya. Pertanyaan itu dilakukan dihadapan forum terbuka yang juga disiarkan langsung oleh media di Iran.

Beberapa fokus utama dalam pertanyaan tersebut adalah, dugaan perlawanan Ahmadinejad terhadap pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khameni. Pertanyaan itu didasarkan atas keinginan Ahmadinejad untuk mengganti kepala intelijen.

Keinginan Ahmadinejad itu ditolak Khamenei. Presiden Iran itu tidak bisa berbuat apapun, mengingat status Khamenei sebagai pemegang keputusan tertinggi di Negeri Paramullah, yang memang memiliki hak untuk memutuskan siapa yang pantas menjadi pejabat tinggi di Iran.

Ahmadinejad menolak perintah dari Khameneni untuk menetapkan kembali Heidar Moslehi sebagai Menteri Intelijen, yang dicopot pada April 2011. Ahmadinejad pun melakukan penolakan ini selama 11 hari.

Selain itu, Presiden Iran ini dimintai keterangannya mengenai meningkatnya harga minyak secara dramatis dan kegagalannya untuk menyediakan anggaran untuk sistem kereta bawah tanah di Teheran. Tidak lupa juga rencana penghematan untuk mengurangi subsidi makanan dan energi turut ditanyakan dalam interogasi.

Ahmadinejad pun menanggapi pertanyaan ini dengan jawaban yang tegas. Khususnya mengenai kondisi ekonomi yang dialami Iran saat ini.

"Hingga kini tidak ada pelanggaran yang terbukti atas pemerintahan saya. Bila anda menilainya kurang dari 100 persen, maka hal itu adalah tindakan tidak adil dan pengecut," ucap Ahmadinejad seperti dikutip Reuters, Rabu (14/3/2012).

Dirinya juga menolak upaya dari parlemen yang ingin membuatnya malu atas tuduhan loyalitas yang memudar terhadap Khamenei. Termasuk juga menolak anggapan bahwa dirinya sudah terlalu longgar dengan memberikan kebebasan bagi perempuan dalam cara berpakain dan berhubungan dengan lawan jenis.


Baca Juga :


Posted by Depok Online news on 04.56. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
comments powered by Disqus

Komentar Baru

Update Terbaru