Benarkah di usia 51 lupa cara menelan ?
Studi mengunyah dan menelan umumnya dikerjakan oleh bayi. apalagi bayi yang baru lahir saja telah dapat menelan air susu ibu ( asi ). namun seorang pria yang usianya telah tergolong sepuh kudu studi mengunyah dan menelan lagi.
Mahesh khatre, pria 53 th. asal india ini tidak dapat menelan makanan. ia yaitu korban kecelakaan tabrak lari. keadaan tersebut mengakibatkan terjadinya perdarahan di otaknya.
Ia kehilangan kekuatan buat menelan, satu tindakan yang 600 kali 1 hari dikerjakan oleh orang dewasa sehat. kondisinya disebut oropharyngeal dysphagia, yang menyebabkannya tidak dapat mengunyah makanan, menelan dan memindahkan makanan ke kerongkongan.
Tindakan simpel layaknya menelan adalah di antara tugas yang sangat rumit dikerjakan sistem saraf pusat. perihal ini memerlukan koordinasi yang pas pada otak dan 50 gunakan otot dan saraf di leher, hingga sangat mungkin makanan meraih perut, bukan hanya ke paru-paru.
Salah koordinasi sedikit saja saat menelan, bisa mengubah atau apalagi mengancam kehidupan. seseorang dapat sesak napas dikarenakan tersedak air liur atau cairan yang turun sampai kerongkongan. layaknya halnya bernapas, menelan juga adalah tindakan yang disengaja dan dikendalikan oleh otak.
Namun didalam kasus cedera otak atau gangguan saraf layaknya parkinson dan alzheimer, jalinan saraf perlu pada otak dan leher terputus. inilah yang mengakibatkan pasien kudu bergantung pada tabung makan buat terus bertahan hidup.
Mahesh alami kecelakaan pada bln. juni lantas. ia tertabrak sepeda motor dan terluka di sisi kanan kepalanya. walau dapat segera bangun, namun ia jadi pusing dan mengambil keputusan buat memeriksakan diri ke tempat tinggal sakit.
Dokter mendapatkan adanya perdarahan otak dan kudu selekasnya dioperasi. ia tidak sadarkan diri sepanjang 2 minggu dan kudu memperoleh pertolongan ventilator.
Mahesh alami kecelakaan pada bln. juni lantas. ia tertabrak sepeda motor dan terluka di sisi kanan kepalanya. walau dapat segera bangun, namun ia jadi pusing dan mengambil keputusan buat memeriksakan diri ke tempat tinggal sakit.
Dokter mendapatkan adanya perdarahan otak dan kudu selekasnya dioperasi. ia tidak sadarkan diri sepanjang 2 minggu dan kudu memperoleh pertolongan ventilator.
Saat saya sadar, tenggorokan saya kering dan saya mengerti bahwa saya tidak dapat menelan apapun, terhitung air liur saya. saya lupa bagaimana cara mengerjakannya. saya menderita oropharyngeal dysphagia dan dokter menyebutkan saya kudu studi bagaimana buat menelan lagi, jelas mahesh khatre, layaknya dilansir timesofindia, sabtu ( 25/8/2012 ).
Otak mahesh alami kondisi hiper katabolik dikarenakan stres. ia mulai membakar 2. 000-2. 400 kalori tiap-tiap hari walau tidak lakukan apa-apa jika berbaring di area tidur tempat tinggal sakit. walau ia makan suplemen, konsumsi gizinya tidak dapat ikuti. alhasil, pria ini kehilangan 15 kg berat badan didalam dua bln..
Banyak perihal yang dapat terjadi, malnutrisi, dehidrasi berat, pneumonia aspirasi ( radang paru-paru yang datang dari menghirup udara tanpa filter ).
yang saya perlukan yaitu mengajar diri sendiri bagaimana cara buat menelan, tutupnya.
Baca Juga :
- Banjir Landa Empat Kabupaten
- Ini Pejabat Baru Bireuen
- 5 Kesalahan Setelah Makan Berlebihan
- Beberapa Buah Terbaik untuk Kesehatan Gigi
- Taukah Kamu? Khasiat Terpendam Gula
- Penyebab Masih Lapar Walau Sudah Makan
- Alasan Mengapa Harus Memilih Olahraga Renang?
- Penculik Bayi di Depok Ditangkap
- Cadangan Energi Menipis, Pemerintah Galakkan Konservasi Energi
- Bisnis Keluarga, Pilar Penting Ekonomi Asia
