Terkait Laut China Selatan, China Minta AS Tutup Mulut
BEIJING - Media China mengecam sikap Amerika Serikat
(AS) yang terus memantau peristiwa sengketa Laut China Selatan, terutama
setelah China dikabarkan membangun kekuatan militer di wilayah itu.
China pun meminta AS agar tutup mulut mengenai isu ini.
China mengatakan, sengketa Laut China Selatan merupakan masalah antara China, Vietnam, Filipina, dan beberapa negara di Asia Tenggara. China menilai, masalah itu harus diselesaikan antara negara yang bersangkutan, namun China marah ketika AS mendukung pendekatan multilateral untuk menyelesaikan isu sengketa itu.
"Kami sepenuhnya berhak membentak AS, 'diam!.' Bagaimana bisa ditoleransikan, bila AS mencampuri urusan yang berkaitan dengan kedaulatan China," demikian komentar yang tertulis dalam media Pemerintah China, seperti dikutip People's Daily, Senin (6/8/2012).
Sejauh ini, media di Negeri Panda itu menuduh AS memecah-belahkan negara-negara di Asia. AS juga dianggap memberikan pandangan ke negara-negara Asia lainnya, bahwa China adalah musuh bersama.
"AS memprovokasi dengna menciptakan antagonisme dengan China. Hal ini bukanlah hal yang baru. Washington juga pernah memakai trik ini," imbuhnya.
Pada Sabtu pekan lalu, Kementerian Luar Negeri China memanggil kepala perwakilan Kedutaan Besar AS di Beijing, Robert Wang. Wang diminta untuk menjelaskan masalah sengketa itu di depan para pejabat China.
Kementerian Luar Negeri China selama ini menegaskan, negaranya memiliki kedaulatan yang absolud di Laut China Selatan. China juga berhak mendirikan kota-kota di wilayah itu, seperti yang sudah dilakukan pada Juli lalu.
China mengatakan, sengketa Laut China Selatan merupakan masalah antara China, Vietnam, Filipina, dan beberapa negara di Asia Tenggara. China menilai, masalah itu harus diselesaikan antara negara yang bersangkutan, namun China marah ketika AS mendukung pendekatan multilateral untuk menyelesaikan isu sengketa itu.
"Kami sepenuhnya berhak membentak AS, 'diam!.' Bagaimana bisa ditoleransikan, bila AS mencampuri urusan yang berkaitan dengan kedaulatan China," demikian komentar yang tertulis dalam media Pemerintah China, seperti dikutip People's Daily, Senin (6/8/2012).
Sejauh ini, media di Negeri Panda itu menuduh AS memecah-belahkan negara-negara di Asia. AS juga dianggap memberikan pandangan ke negara-negara Asia lainnya, bahwa China adalah musuh bersama.
"AS memprovokasi dengna menciptakan antagonisme dengan China. Hal ini bukanlah hal yang baru. Washington juga pernah memakai trik ini," imbuhnya.
Pada Sabtu pekan lalu, Kementerian Luar Negeri China memanggil kepala perwakilan Kedutaan Besar AS di Beijing, Robert Wang. Wang diminta untuk menjelaskan masalah sengketa itu di depan para pejabat China.
Kementerian Luar Negeri China selama ini menegaskan, negaranya memiliki kedaulatan yang absolud di Laut China Selatan. China juga berhak mendirikan kota-kota di wilayah itu, seperti yang sudah dilakukan pada Juli lalu.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 09.20. Filed under
China,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response