Suksesnya Bisnis Yahudi
Mengapa begitu banyak orang Yahudi
yang sukses dalam bisnis? Keberhasilan bisnis mereka melahirkan kekuatan
ekonomi yang menopang kekuatan lobi di Amerika Serikat. Akibatnya,
pebisnis Yahudi merambah ke seluruh dunia. Seolah tidak ada bagian di
dunia yang belum dirambah oleh bisnis Yahudi.
Ada banyak teori mengapa Yahudi dapat sukses : faktor keturunan, faktor budaya, dan faktor social. Bahkan ada yang meyakini kaum Yahudi ditakdirkan sebagai kaum yang unggul. Tapi Rabi Levi Brackman dan Sam Jaffe tidak mempercayai semua itu. Mereka justru menemukan kebajikan-kebajikan yang diturunkan dari kitab-kitab suci telah menjadi jiwa keberhasilan mereka.
Ada banyak teori mengapa Yahudi dapat sukses : faktor keturunan, faktor budaya, dan faktor social. Bahkan ada yang meyakini kaum Yahudi ditakdirkan sebagai kaum yang unggul. Tapi Rabi Levi Brackman dan Sam Jaffe tidak mempercayai semua itu. Mereka justru menemukan kebajikan-kebajikan yang diturunkan dari kitab-kitab suci telah menjadi jiwa keberhasilan mereka.
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa kaum
Yahudi kini telah menguasai berbagai lini dalam segala sektor terpenting
di dunia. Apalagi kebijakan-kebijakan strategis negara adikuasa (AS)
tidak lepas dari lobi-lobi Yahudi. Serasa sebuah kelompok yang amat
kecil ini telah berhasil dalam menguasai dunia.
Tidaklah berlebihan kemudian ketika ada ungkapan bahwa Yahudi saat ini telah memiliki negara baru yakni “negara dunia”.
Tidaklah berlebihan kemudian ketika ada ungkapan bahwa Yahudi saat ini telah memiliki negara baru yakni “negara dunia”.
Padahal di seluruh dunia jumlah
Yahudi tidak lebih dari 15 juta-an orang saja. Tersebar sekitar 7
juta-an di Amerika, 5 juta di Asia, 2 juta di Eropa dan 100.000 di
Afrika. Namun dalam prestasi dunia semisal hadiah nobel dalam bidang
fisika, kimia dan kedokteran saja tercatat 12 persen jatuh ke tangan
Yahudi.
Tidak sekedar itu saja, konsep bank sentral, uang kertas, kapitalisme, komunisme dan memperdangangkan kembali barang-barang bekas adalah ide Yahudi untuk menciptakan kekuatan ekonomi yang menggurita.
Tidak sekedar itu saja, konsep bank sentral, uang kertas, kapitalisme, komunisme dan memperdangangkan kembali barang-barang bekas adalah ide Yahudi untuk menciptakan kekuatan ekonomi yang menggurita.
Jika melihat asal-usul Yahudi maka
tidak terlepaskan dari seorang yang bernama Ibrahim. Sosok yang
dipandang sebagai nenek moyang tiga agama samawi (Yahudi, Kristen dan
Islam).
Nabi yang tampil dalam pertas sejarah sekitar 3.700 tahun yang lalu. Konon, Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan. Bangsa yang –mereka anggap– tidak lagi terikat oleh undang-undang bangsa lain. Dengan kecenderungan mengambil ayat-ayat kitab suci yang agresif, bangsa Yahudi membenarkan tindakannya untuk memusnahkan bangsa lain di dunia ini.
Nabi yang tampil dalam pertas sejarah sekitar 3.700 tahun yang lalu. Konon, Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan. Bangsa yang –mereka anggap– tidak lagi terikat oleh undang-undang bangsa lain. Dengan kecenderungan mengambil ayat-ayat kitab suci yang agresif, bangsa Yahudi membenarkan tindakannya untuk memusnahkan bangsa lain di dunia ini.
Kemudian muncullah apa yang disebut
sebagai fenomena “ras super” dalam sejarah umat manusia. Salah satunya
ialah ras kaum Yahudi. Alkitab juga menyebutkan bahwa bangsa Israel
dalam sejarahnya merasa menjadi ras pilihan tuhan.
Hal ini sebenarnya
adalah wujud rendah diri mereka karena pernah menjadi budak bangsa Mesir
selama bertahun-tahun. Sebagai wujud kompensasinya, nabi Musa
mengangkat harga diri bangsa Israel dengan mengatakan bahwa mereka
adalah umat pilihan Tuhan.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 13.49. Filed under
Bisnis,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response