Nilai impor ragam komoditas seperti kelapa sawit atau CPO, kayu balak, getah dan kelapa Indonesia ke Malaysia pada tahun 2011 mencapai Rp7,8 triliun atau setara dengan 2,62 miliar Ringgit Malaysia (RM).

"Nilai itu lebih besar sekitar 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2010)," kata Konsulat Malaysia, Azizan Ismail, di Pekanbaru, Minggu.

Ia menjelaskan, khusus impor kelapa sawit atau minyak mentah Malaysia dari Indonesia periode tahun 2011 yakni mencapai RM252,4 juta atau sekitar Rp700 miliar.

Sementara untuk nilai impor Malaysia atas komoditi kayu balak dan turunannya asal Indonesia, demikian Azizan, yakni mencapai RM255,2 juta atau setara dengan Rp720 miliar.

Kemudian untuk nilai impor komoditi getah dan turunannya, kata dia, yakni sekitar RP513,2 juta, atau sekitar Rp1,5 triliun.

"Untuk kelapa dan turunan produk kelapa, ada sekitar RM1,6 miliar atau setara dengan Rp4,5 triliun," katanya.

Kemudian sebaliknya, demikian Azizan, untuk nilai ekspor komoditi Malaysia ke Indonesia totalnya yakni mencapai Rp4,37 triliun atau setara dengan RM1,45 miliar.

Nilai ekspor Malaysia ke Indonesia khusus komoditi itu juga terdiri dari kelapa sawti dan turunannya yakni sekitar RM678,9 juta, kayu balak dan turunan sekitar RM246,6 juta, getah dan turunan RM284,8 juta.

"Untuk kelapa dan produk turunannya yakni sekitar RM247,3 juta," katanya.

Azizan mengatakan, kerjasama ekspor-impor untuk kedua negara ini diharapkan akan terus berkelanjutan dan berkembang kedepannya.