Konflik China-Jepang Bergeser ke Isu Ekonomi
Potensi membesarnya konflik
antara China-Jepang bergeser ke isu ekonomi. China mengancam memberikan
sanksi dagang terhadap Jepang, terkait keputusan negara itu membeli tiga
pulau di Laut China Timur yang diklaim milik China.
Ini dikhawatirkan bisa mengurangi minat investor atas Asia pada umumnya. Jika sanksi diberikan, Jepang akan kehilangan hampir 20 persen dari nilai ekspornya ke China. China merupakan negara mitra dagang utama Jepang.
Konflik China-Jepang juga mulai merembet ke sektor keamanan. Pabrik Panasonic milik Jepang di China dibakar massa. Panasonic kemungkinan menutup dua pabriknya di China.
Selain Panasonic, pabrik kamera Canon kemungkinan melakukan hal yang sama. Konflik territorial China saat ini tidak hanya terjadi dengan Jepang, tetapi juga dengan Filipina.
Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Selasa (18/9/2012) ini, kendati isu ini tidak mempengaruhi sentimen investor pasar keuangan, namun perlu diwaspadai sebagai kemungkinan risiko baru di regional Asia yang bisa mengurangi minat investor.
Ini dikhawatirkan bisa mengurangi minat investor atas Asia pada umumnya. Jika sanksi diberikan, Jepang akan kehilangan hampir 20 persen dari nilai ekspornya ke China. China merupakan negara mitra dagang utama Jepang.
Konflik China-Jepang juga mulai merembet ke sektor keamanan. Pabrik Panasonic milik Jepang di China dibakar massa. Panasonic kemungkinan menutup dua pabriknya di China.
Selain Panasonic, pabrik kamera Canon kemungkinan melakukan hal yang sama. Konflik territorial China saat ini tidak hanya terjadi dengan Jepang, tetapi juga dengan Filipina.
Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Selasa (18/9/2012) ini, kendati isu ini tidak mempengaruhi sentimen investor pasar keuangan, namun perlu diwaspadai sebagai kemungkinan risiko baru di regional Asia yang bisa mengurangi minat investor.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 12.12. Filed under
China,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response