Anas & Andi Tinggal Menghitung Hari
Nama Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Menteri Pemuda dan
Olehraga, Andi Mallarangeng seperti terombang-ambing. Keduanya kerap
disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang, Bogor, Jawa
Barat.
Menjadi terombang-ambing lantaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), belum menjelaskan posisi keduanya dalam kasus ini.
Aktivis antikorupsi, Fadjroel Rahman menilai, sebenarnya penetapan Anas dan Andi menjadi tersangka tinggal menghitung hari. "Ini karena kehati-hatian KPK saja. Sebenarnya semua kasus sudah ada di tahap akhir," kata dia kepada Okezone, Kamis (18/10/2012).
Kata dia, KPK memerlukan kehati-hatian untuk menemukan alat bukti keterlibatan Andi dan Anas. Menurutnya, bukan hanya kasus Hambalang yang tinggal menunggu waktu untuk menetapkan orang yang paling bertanggung jawab sebagai tersangka.
"Hampir semua kasus yang ada sudah menuju orang yang paling bertanggungjawab," tegasnya.
Kasus Hambalang puncaknya ada pada Andi dan Anas. Kasus Century, kata dia, puncaknya ada pada mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono yang kini menjabat sebagai wakil presiden. Kasus Wa Ode Nurhayati yang tersisa tinggal beberapa tokoh di Badan Anggaran (Banggar) DPR.
"KPK kan tidak ada SP3. Kalau alat bukti mereka lemah, tentu mereka bisa lolos," ujarnya.
Hingga saat ini, dia yakin, publik masih percaya dengan kinerja lembaga pimpinan Abraham Samad ini. Untuk menetapkan orang-orang yang paling bertanggungjawab dalam kasus Hambalang, Century dan kasus Wa Ode, kata dia, Abraham Samad Cs tidak akan terpengaruh dengan situasi politik.
"Samad dan Bambang itu betul-betul orang penegak hukum. Satu tahun ini saya melihat mereka tidak terpengaruh dengan politik," terangnya.
Terlebih dukungan publik terhadap KPK saat ini semakin gencar dan kuat. Tentu, kata dia, dukungan ini bukan sesuatu yang gratis. Abraham Samad harus membayarnya dengan menuntaskan semua kasus yang menjadi perhatian publik.
Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan Anas akan jadi tersangka dalam kasus senilai Rp2,5 triliun ini. “Informasi yang saya dapat sepertinya begitu, dia akan menjadi tersangka,” ujarnya.
Ruhut juga mengatakan, seharusnya KPK segera memastikan tentang status Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, bila keduanya memang terbukti terlibat dalam korupsi proyek Hambalang.
“Demokrat tersandera, karena ini kan hanya oknum, tapi lihat semua media menyebut Partai Demokrat, elektabilitas kami anjlok hingga delapan persen, inilah yang saya sesalkan,” pungkasnya.
Menjadi terombang-ambing lantaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), belum menjelaskan posisi keduanya dalam kasus ini.
Aktivis antikorupsi, Fadjroel Rahman menilai, sebenarnya penetapan Anas dan Andi menjadi tersangka tinggal menghitung hari. "Ini karena kehati-hatian KPK saja. Sebenarnya semua kasus sudah ada di tahap akhir," kata dia kepada Okezone, Kamis (18/10/2012).
Kata dia, KPK memerlukan kehati-hatian untuk menemukan alat bukti keterlibatan Andi dan Anas. Menurutnya, bukan hanya kasus Hambalang yang tinggal menunggu waktu untuk menetapkan orang yang paling bertanggung jawab sebagai tersangka.
"Hampir semua kasus yang ada sudah menuju orang yang paling bertanggungjawab," tegasnya.
Kasus Hambalang puncaknya ada pada Andi dan Anas. Kasus Century, kata dia, puncaknya ada pada mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono yang kini menjabat sebagai wakil presiden. Kasus Wa Ode Nurhayati yang tersisa tinggal beberapa tokoh di Badan Anggaran (Banggar) DPR.
"KPK kan tidak ada SP3. Kalau alat bukti mereka lemah, tentu mereka bisa lolos," ujarnya.
Hingga saat ini, dia yakin, publik masih percaya dengan kinerja lembaga pimpinan Abraham Samad ini. Untuk menetapkan orang-orang yang paling bertanggungjawab dalam kasus Hambalang, Century dan kasus Wa Ode, kata dia, Abraham Samad Cs tidak akan terpengaruh dengan situasi politik.
"Samad dan Bambang itu betul-betul orang penegak hukum. Satu tahun ini saya melihat mereka tidak terpengaruh dengan politik," terangnya.
Terlebih dukungan publik terhadap KPK saat ini semakin gencar dan kuat. Tentu, kata dia, dukungan ini bukan sesuatu yang gratis. Abraham Samad harus membayarnya dengan menuntaskan semua kasus yang menjadi perhatian publik.
Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan Anas akan jadi tersangka dalam kasus senilai Rp2,5 triliun ini. “Informasi yang saya dapat sepertinya begitu, dia akan menjadi tersangka,” ujarnya.
Ruhut juga mengatakan, seharusnya KPK segera memastikan tentang status Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, bila keduanya memang terbukti terlibat dalam korupsi proyek Hambalang.
“Demokrat tersandera, karena ini kan hanya oknum, tapi lihat semua media menyebut Partai Demokrat, elektabilitas kami anjlok hingga delapan persen, inilah yang saya sesalkan,” pungkasnya.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 15.24. Filed under
Drive News,
hukum
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response