Ahmadinejad: AS Tidak Dapat Dikte Kebijakan Dunia
DUSHANBE - Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak dapat lagi mendikte kebijakannya di seluruh dunia. Baginya masa kejayaan AS sudah berlalu."NATO dan AS harus mengubah kebijakan mereka karena masa bagi mereka untuk mendikte kebijakan di seluruh dunia telah berlalu," ujar Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad berbicara dalam konferensi ekonomi Afghanistan seperti dikutip Reuters Senin, (26/3/2012).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Ahmadinejad juga menyinggung hubungan North Atlantic Treaty Organization (NATO) dengan Pakistan. Hubungan antara keduanya memanas akibat serangan udara pasukan sekutu itu ke wilayah Pakistan dan menyebabkan 24 tentara Pakistan tewas.
"Jika mereka tidak menghentikan tindakan itu maka guncangan dan ketidakstabilan dalam hubungan NATO dan Pakistan akan berlanjut," imbuhnya.
Presiden Iran keenam itu juga menyerukan agar pasukan NATO segera ditarik dari Afghanistan. Menurut Ahmadinejad alasan utama dari berbagai kesulitan yang ada di dunia ini bersumber pada negara-negara anggota NATO.
"Alasan utama dari berbagai kesulitan di dunia ini adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh negara-negara anggota NATO, yang didasarkan pada tujuan untuk menghidupkan kembali kolonialisme. Seluruh masalah ada pada NATO dan kebijakan negara-negara anggota NATO, terutama AS yang memasuki Afghanistan dibawah kedok perang melawan terorisme dan di bawah bendera yang sama sekarang menyusul India, Rusia dan China," tambahnya.
Sementara itu delegasi AS yang diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Selatan dan Asia Tengah Robert Blake dikabarkan memilih untuk keluar ruangan ketika Ahmadinejad melakukan pidato. Robert Blake pun diketahui kembali ke ruangan segera setelah Presiden Ahmadinejad selesai berpidato.
Dalam kesempatan itu Presiden Ahmadinejad sama sekali tidak menyinggung persoalan program nuklir Iran, meski dalam waktu yang bersamaan Presiden AS Barack Obama menegaskan, waktu yang dimiliki Iran untuk menyelesaikan program nuklirnya melalui upaya diplomasi sangat terbatas.
Baca Juga :
Posted by Depok Online news
on 18.04. Filed under
Internasional
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response