Bursa Asia Berakhir 'Hijau'
Jakarta - Bursa saham Asia menguat pada penutupan perdagangan Selasa (3/1), dimana sebagian bursa saham menunjukkan kegairahan baru untuk bertransaksi.Berdasar data yang dikutip dari CNBC.com di Jakarta, hari ini, data aktivitas manufaktur China yang melebihi target memberi sentimen positif di Asia. Namun 'awan' krisis Eropa tetap membayangi.
Indeks Data Manufaktur (PMI) China yang mengindikasikan naiknya aktivitas pabrik pada bulan Desember lalu, juga mengangkat industri logam seperti tembaga akan adanya harapan peningkatan permintaan.
Indeks FTSE CNBC Asia 100 naik 1,5% dengan volume yang masih tipis dibandingkan hari perdagangan biasanya, dengan pasar saham di Jepang, China, Selandia Baru dan Thailand masih tutup untuk hari libur publik.
Bursa saham Seoul menguat dipicu oleh data manufaktur China dan Jerman. Penguatan dipimpin oleh saham penyulingan minyak, seiring lonjakan harga minyak mentah di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Barat yang dapat mengancam jalur pasokan. Saham SK Inovasi naik 6,4% dan saham S-Oil naik 4,5%.
Saham perusahaan teknologi raksasa, Samsung Electronics, berakhir 2,3% lebih tinggi ke 1.105.000. Angka ini merupakan rekor baru menyusul pernyataan rencana perseroan untuk kembali memasuki pasar televisi panel datar di Jepang pada tahun 2013. Indeks KOSPI naik 2,7% menjadi 1.875,41.
Bursa saham Australia naik 1,1%, menandai awal positif untuk hari pertama perdagangan tahun 2012, dipimpin oleh saham sumber daya dan keuangan usai penguatan yang terjadi pada pasar saham Jerman dan Perancis. Indeks ASX 200 naik 44,6 poin menjadi 4.101,2.
Saham BHP Billiton naik 1,1% dan saham Rio Tinto naik 1,8%. Empat bank besar juga mencatatkan awal yang baik untuk tahun ini, dengan saham Commonwealth Bank of Australia naik 0,8% dan saham Bank Nasional Australia naik 1,7%.
Saham perusahaan tambang emas Newcrest adalah salah satu pemain terbaik hari ini dengan mencatatkan kenaikan 3,7%, setelah harga emas di pasar spot reli sebesar 1,3% menjadi US$1.585,65 per ons pada hari ini seiring meningkatnya gairah pada aset berisiko.
Bursa saham Hong Kong mengakhiri perdagangan hari pertama tahun baru dengan mencatatkan keuntungan. Indeks Hang Seng naik ke posisi tertinggi dalam tiga pekan terkahir dipicu oleh penguatan saham migas China.
Saham PetroChina naik 4,5%, saham China Petroleum & Chemical Corp (Sinopec) naik 5,5%, dan saham CNOOC naik 4,1%. Para fund manager melihat adanya penguatan volume pada PetroChina dan Sinopec.
Investor berharap pada kenaikan permintaan dari China terkait kebijakan melawan perlambatan pertumbuhan ekonomi, setelah survei menunjukkan pada hari Minggu, bahwa risiko penurunan pertumbuhan ekonomi akan berlanjut meski nyaris menghindari kontraksi pada bulan Desember 2011.
Sebuah rencana yang digelontorkan Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi (NDRC) untuk membuat harga minyak mengikuti kemauan pasar, akan mampu mendongkrak keuntungan pada tiga negara tujuan ekspor minyak.
Indeks Hang Seng ditutup naik 2,4% ke 18.877,41 dan indeks China Enterprises di Hong Kong berakhir 3,01% lebih tinggi ke 10.235,17.
Di Asia Tenggara, indeks Strait Times Singapura naik 1,6%, sedangkan indeks KLCI Malaysia tergelincir 1,1%.






