Kekerasan Oleh Guru, Dua Siswa SD Luka
Gorontalo - Dua siswa kelas 6 SDN 1 Bongoime, Bone Bolango, Gorontalo, Abdul Djafar Lakali dan Mohamad Adriyanti Yasin, pipinya bengkak diduga akibat tindak kekerasan oleh guru mereka.
Kedua siswa ditampar sang guru hingga pipi korban membengkak, dan keluarga tidak menerima sehingga melaporkan persoalan ini ke pihak kepolisian.
Awalnya kedua bocah ini dtampar oleh guru yang merupakan Wali Kelasnya, Hasmun Tampibi, saat tengah melaksanakan ujian semester.
Salah seorang korban, Abdul Djafar, Sabtu menjelaskan bahwa dirinya dan temannya di tampar karena membuat gaduh di dalam kelas saat ujian semester berlangsung.
Saat itu wali kelas Hasmun Tampibi yang melihat ulah keduanya, mendatangi korban dan temannya dan langsung menampar. "Kami di tampar wali kelas karena ribut pada saat ujian semester berlangsung," kata Djafar.
Haris Lakali, orang tua korban mengatakan, saat anaknya pulang sekolah terlihat pipinya bengkak, dan berdasarkan keterangan anaknya bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh salah seorang guru. Dia menjelaskan, begitu menerima keterangan dari anaknya, kami segera melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian.
Sementara itu Kapolsek Tilongkabila Candra, saat menerima laporan tersebuit berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Pihak kepolisian juga telah memanggil Hasmun Tampibi dan memeriksa kedua korban kekerasan yang di lakukan oleh Wali kelas.
"Kami sudah memanggil sanga guru dan telah memeriksa kedua korban kekerasan," kata Chandra.
Kapolsek juga berharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi,mengingat sekolah adalah wadah untuk mendidik,bukan tempat untuk melakukan tindak kekerasan. "Saya berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi,mengingat guru merupakan tokoh pendidik," ujarnya.
Sebelumnya Hasmun Tampibi memang terkenal sering menampar murid di sekolahnya. Terakhir sang guru sudah pernah berjanji pada orang tua murid,untuk tidak akan mengulangi perbuatannya itu namun kini kejadian tersebut terjadi lagi. [ant/lal]