Cula Dijadikan Obat Kuat
Badak Hitam Afrika sudah dinyatakan punah, demikian pula dengan Badak Jawa di Vietnam. Spesies terakhir ditemukan mati mengenaskan, terluka tembak di kaki, culanya dipotong.
Di Afrika Selatan bahkan terjadi pembantaian besar-besaran badak. Situs berita lokal menyebut, ada 443 spesies yang dibantai selama 2011. Culanya di potong dan ambil untuk di jadikan obat
Perburuan badak meningkat secara dramatis sejak 2007, seiring meningkatnya harga cula yang bisa mencapai US$65.000 atau sekitar Rp589 juta per kilogram. Padahal, keyakinan yang menyebar di sejumlah negara Asia, bahwa cula badak bisa menyembuhkan dan mencegah penyakit, belum tentu benar.
Selama berabad-abad, cula badak digunakan dalam pengobatan China. Digerus jadi bubuk atau dicampur air panas untuk mengobati berbagai penyakit termasuk reumatik, asam urat, demam tinggi, bahkan kerasukan setan.
Dalam beberapa tahun, cula badak juga mashyur sebagai obat kuat, bahkan diyakini bisa mengobati kanker.
Melihat pembunuhan brutal binatang yang berharga, demi culanya. Lalu, cula itu dijadikan obat yang bahkan sama sekali tidak berharga secara medis," kata Pelham Jones, ketua Private Rhino Owners Association, Afrika Selatan.