Kuliner kota Jogja kembali menggeliat, beberapa makanan yang
“maknyus” muncul, menambah wacana kuliner di kota Jogja, tak ayal
kembali mendongkrak popularitas kota Jogja sebagai kota tujuan wisata.
Beberapa di antaranya adalah :
- Bakpia Kurnia Sari. Siapa tak kenal Bakpia Pathuk.
Makanan dari bahan terigu berisi adonan kacang hijau atau kumbu hitam
ini sangat terkenal sebagai oleh-oleh khas kota Jogja. Bahkan salah satu
merk bakpia ini mendapat sertifikat dari Istana Negara sebagai salah
satu makanan yang disajikan pada jamuan makan di Istana Negara. Namun
era Bakpia Pathuk nampaknya mulai tergeser oleh hadirnya Bakpia Kurnia
Sari. Wisatawan mulai melirik dan memburu Bakpia Kurnia Sari sebagai
oleh-oleh untuk dibawa pulang dari kota Jogja. Rasa Bakpia Kurnia Sari
yang lebih lembut dan kulit bakpianya yang renyah membuat Bakpia Kurnia
Sari menjadi pilihan di antara merk-merk bakpia yang kebanyakan
menggunakan angka.
- Sate Klathak. Sate kambing ini banyak dijual di
bagian selatan kota Jogja. Tepatnya di seputaran pasar Jejeran atau
jalan Imogiri Timur. Salah satu tempat yang cukup terkenal adalah Sate
Klathak Mas Pong. Yang menjadikannya unik adalah bumbunya yang sangat
minimalis. Hanya dibumbui garam dan bawang putih, namun justru
memunculkan rasa sate kambing yang sangat enak. Disajikan tidak dengan
bumbu kecap atau kacang lazimnya sate kambing, tapi dengan semacam kuah
Gule yang gurih. Ada yang berpendapat Sate Klathak ini bisa sangat enak
dikarenakan dagingnya ditusuk dan dirangkai dengan jeruji besi sepeda
sehingga panas bara arang bisa terhantar merasuk kedalam dagingnya.
- Jangan Brongkos Lik Min. Meskipun tergolong dalam kategori masakan jangan
atau sayur, namun unsur sayurannya hanyalah kulit mlinjo dan kacang
tholo. Tampilannya mirip dengan rawon, berwarna coklat kehitaman karena
bumbu kluwaknya. Isinya selain kulit mlinjo dan kacang tholo adalah
irisan daging, tahu dan cabe merah. Karena Jangan Brongkos termasuk
masakan rumahan yang langka tersaji di restoran-restoran
jakarta, maka menu kuliner ini termasuk yang diburu oleh para urban
Jogja yang merantau ke Jakarta bila sedang mudik ke Jogja. Sebelumnya
sudah ada Warung Ijo Bu Padmo berlokasi di tepian Sungai Krasak Sleman,
perbatasan anatara DIY dan Jawa Tengah, yang lebih dahulu terkenal
dengan jangan brongkos nya. Warung Jangan Brongkos Lik Min dipilih
lebih karena lokasinya yang relatif masih di dalam kota Jogja dan juga
bentuk restorannya yang unik dan letaknya di tepian sungai di daerah
Bugisan belakang SGO (Sekolah Guru Olah Raga) Jl. Bantul. Di warung Lik
Min ini pengunjung boleh mengambil sendiri nasi dan jangan Brongkosnya.
- Coklat Monggo. Meski coklat ini namanya sangat njawani
namun rasanya tak kalah dengan coklat-coklat bermerk internasional.
Diproduksi dengan standard coklat Belgia, namun seluruh bahannya asli
Nusantara, biji coklatnya berasal dari perkebunan di Jawa, Sumatra dan
Sulawesi. Setiap produknya diolah dengan citarasa Nusantara yang sangat
kuat. Beberapa rasa yang unik adalah coklat rasa jahe, cabe, mangga dan
durian. Ingin mengetahui bagaimana Coklat Monggo diproduksi, datang
saja ke pabriknya di Kotagede Jogja,
Baca Juga :

Posted by Anonim
on 02.24. Filed under
Drive News,
kuliner
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0.
Feel free to leave a response