Indonesia Didesak Putus Hubungan dengan Myanmar
Depok – pemerintah indonesia didesak buat mengambil sikap tegas terhadap pemerintah myanmar buat menyikapi penderitaan etnis rohingya yang dizalimi. Pelanggaran hak asasi manusia ( ham ) berat di myanmar diminta buat selekasnya dihentikan saat ini.
Perihal itu diungkapkan ketua dpd partai keadilan sejahtera ( pks ) depok suparyono. Menurut dia, pemerintah terutama presiden susilo bambang yudhoyono mesti lebih tegas menghadapi pemerintah myanmar, tidak cukup sekedar hanya mengirim surat resmi.
“kepada pemerintah lebih perhatian lagi, jikalau dari pks telah ada tekanan-tekanan dari dpp, dan responsnya lumayan baru sebatas kirim surat resmi pada pemerintah myanmar. Tetapi buat saya itu tidak akan berpengaruh banyak, ” tuturnya pada wartawan, senin ( 13/08/12 ).
Suparyono menilai pemerintah indonesia mesti mengambil keputusan jalinan diplomatik dengan myanmar. Kata dia, perihal itu sama juga dengan sikap pemerintah sepanjang ini yang tidak membuka jalinan diplomatik dengan israel.
“pak sby mesti putuskan jalinan diplomatik, sekeras itu, jikalau dengan israel kita enggak buka jalinan diplomatik, apa bedanya dengan ini. End. Enggak juga untung banyak, ini jadi sesuatu peringatan keras, janganlah hanya kutuk-kutuk doang, orang seperti demikian mah enggak mempan dikutuk-kutuk, ” tegasnya.
Apalagi suparyono mengajak seluruh negara melayu buat lakukan embargo ekonomi terhadap myanmar. Bila telah, kata dia, warga myanmar nonmuslim di indonesia mesti dipulangkan.
“kalau butuh semua negara melayu embargo semua, enggak usah buka jalinan diplomatik, enggak usah buka jalinan perdagangan, agar saja urus sendiri, putuskan jalinan dagang layaknya brunei, malaysia. Cocok pembukaan uud 1945 bahwa kemerdekaan hak semua bangsa. Untuk warga myanmar nonmuslim di indonesia mesti dipulangkan dong, maka dari itu putuskan diplomatik, ngapain mereka di sini, jikalau butuh usir, bukan hanya sebatas dipulangkan, ” tukasnya.
Baca Juga :
Posted by deoSanda
on 03.17. Filed under
Drive News,
Internasional
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
