Berita Terbaru :
|

Bagikan Berita
Bali Diterjang Bencana, Rugi Rp1,9 M

DENPASAR - Bencana angin kencang lima hari terakhir di Bali selain menewaskan lima orang  juga menyebabkan kerugian material hingga Rp1,9 Miliar lebih.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di semua kabupaten yang diterjang bencana angin kencang dan hujan, telah merusak rumah warga, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.

Lima warga tewas akibat tertimpa pohon maupun bangunan terdiri dari tiga orang asal Kabupaten Gianyar dan dua orang warga Karangasem.

"Laporan yang kami terima sampai siang ini kerugian material akibat bencana angin kencang di Bali mencapai Rp1,9 miliar lebih," sebut Kepala UPTD Pusdalops Penanggulangan Bencana (PB) Provinsi Bali I Gede Jaya Serataberana ditemui di kantornya, Minggu (18/3/2012).

Jumlah kerugian itu rinciannya, Kabupaten Badung  sebesar Rp587 juta, Tabanan sebesar Rp 894 juta, Klunglung  sejumlah Rp135 juta, sebesar Karangasem Rp 278 juta dan Denpasar mencapai Rp75 juta.

Lokasi terparah di Kabupaten Buleleng dan Bangli sampai saat ini belum melaporkan jumlah kerugian material akibat bencana. Pasalnya, aparat dan warga di dua daerah itu masih fokus penanganan bencana mulau pendataan hingga upaya pemulihan berbagai kerusakan.

Namun besarnya kerugian material itu, sambung Serataberana, sifatnya belum final masih sementara karena petugas masih terus melakukan pendataan dan inventarisasi kerusakan.

Dipihak lain, pihaknya dalam membantu meringankan beban para korban bencana di Kabupaten Buleleng, telah mengirim  satu truk tangki air bersih selama dua hari. "Truk tangki berisi air bersih 5000 liter didistribusikan ke lokasi bencana terparah yakni di Desa Sudaji," imbuhnya.

Terkait cuaca buruk menyebabkan bencana angin kencang, masyarakat telah diimbau agar waspada. "Kami mengimbau masyarakat di Bali tetap waspada terhadap kemungkinan adanya bencana susulan," katanya mengingatkan.

Cuaca buruk yang masih mengepung Bali itu, diprediksi sebagai dampak atas terjadinya iklim badai tropis Lou di Teluk Australia. Terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana susulan, pihak Pusdalops PB Bali, telah menyiagakan peralatan tiga unit ambulans dan puluhan personelnya. "Tim Emergency Service Response (ESR) siaga 24 jam jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk penanggulangan bencana," tegasnya.

Adapun kekuatan personel yang siaga penuh terdiri dari 8 orang dokter, 16 perawat termasuk bidan, 8 orang operator atau admin. Serta sopir sebanyak  9 orang yang terbagi dua shift standy di Induk Renon dan By Pass Ngurah Rai. Guna mendukung tugas dalam pemantauan dan informasi bencana, pihaknya jugabekerja sama dengan pecalang di sejumlah wilayah.


Baca Juga :


Posted by Depok Online news on 05.20. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response
comments powered by Disqus

Komentar Baru

Update Terbaru