Kerjasama China Dengan 10 Mesin Pencari Lokal Untuk Hindari Phishing
BEIJING – Pemerintah China bekerjasama dengan mesin
pencari internet domestik, seperti Baidu Inc dan Sohu.com, serta lembaga
keuangan untuk mencegah serangan phishing terhadap pengguna
internetnya.
Kementrian Keamanan Publik, mengatakan akan bekerjasama dengan 10 mesin pencari China untuk melindungi website lembaga keuangan. Ini juga dilakukan untuk mengurangi kemungkinan pengguna internet akan ditipu oleh situs-situs phishing,
Dilansir Reuters, Senin (2/1/2012), dengan kolaborasi ini, beberapa situs resmi bank China seperti Agricultural Bank of China dan China Construstion Bank, akan ada di posisi pertama mesin pencari ketika pengguna mencari kata kunci terkait, sehingga bisa mengurangi terjadinya serangan pishing.
Langkah ini dilakukan, setelah China mendesak keamanan internet untuk lebih ketat, menyusul serentetan kebocoran data pribadi.
China mengklaim memiliki jumlah pengguna internet sebanyak 485 juta. Sayangnya meskipun sensor dan pemantauan online begitu ketat, banyak pengguna melaporkan kebocoran data dan implikasinya.
Lebih dari 6 juta akun dari ID pengguna, password dan alamat email yang terdaftar di CSDN, sebuah situs untuk programmer, telah di bobol. Kantor berita Xinhua melaporkan, hal tersebut ditemukan oleh penyedia software antivirus. Bahkan situs jejaring sosial Tianya juga dikabarkan mengalamai nasib serupa.
Koran Global Times, pada Jumat lalu menggambarkan keadaan keamanan internet di China sangat berbahaya, sedangkan kebocoran tersebut dinilai sebagai tanda peringatan bagi masyarakat. Bahkan, Negeri Tirai Bambu tersebut juga melarang banyak situs luar negeri, termasuk Facebook, Twitter dan YouTube, karena khawatir gambar atau informasi yang disampaikan menyebabkan ketidakstabilan sosial dan membahayakan keamanan nasional.
Kementrian Keamanan Publik, mengatakan akan bekerjasama dengan 10 mesin pencari China untuk melindungi website lembaga keuangan. Ini juga dilakukan untuk mengurangi kemungkinan pengguna internet akan ditipu oleh situs-situs phishing,
Dilansir Reuters, Senin (2/1/2012), dengan kolaborasi ini, beberapa situs resmi bank China seperti Agricultural Bank of China dan China Construstion Bank, akan ada di posisi pertama mesin pencari ketika pengguna mencari kata kunci terkait, sehingga bisa mengurangi terjadinya serangan pishing.
Langkah ini dilakukan, setelah China mendesak keamanan internet untuk lebih ketat, menyusul serentetan kebocoran data pribadi.
China mengklaim memiliki jumlah pengguna internet sebanyak 485 juta. Sayangnya meskipun sensor dan pemantauan online begitu ketat, banyak pengguna melaporkan kebocoran data dan implikasinya.
Lebih dari 6 juta akun dari ID pengguna, password dan alamat email yang terdaftar di CSDN, sebuah situs untuk programmer, telah di bobol. Kantor berita Xinhua melaporkan, hal tersebut ditemukan oleh penyedia software antivirus. Bahkan situs jejaring sosial Tianya juga dikabarkan mengalamai nasib serupa.
Koran Global Times, pada Jumat lalu menggambarkan keadaan keamanan internet di China sangat berbahaya, sedangkan kebocoran tersebut dinilai sebagai tanda peringatan bagi masyarakat. Bahkan, Negeri Tirai Bambu tersebut juga melarang banyak situs luar negeri, termasuk Facebook, Twitter dan YouTube, karena khawatir gambar atau informasi yang disampaikan menyebabkan ketidakstabilan sosial dan membahayakan keamanan nasional.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 09.40. Filed under
China,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response