Demo Tuntut Walikota Depok Mundur
Kisruh Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok kembali memanas. Kamis, 2 Agustus 2012, ratusan warga yang menuntut Pilkada ulang digelar melakukan unjuk rasa di depan Kantor Walikota Depok, Jalan Margonda Raya.
Massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Depok Bersatu (FKDB) itu
menilai, selain cacat hukum, hasil Pilkada juga dituding banyak memiliki
permasalahan yang membuat Nur Mahmudi Ismail sebagai walikota terpilih
dan wakilnya, Idris Abdul Somad, dinilai tidak sah.
“Turunkan Nur Mahmudi karena cacat hukum, sebab MA membatalkan SK KPU
Depok dalam tahapan Pilkada. Cacat politik, karena usulan pengesahan
pengangkatan mereka berdua yang diterbitkan DPRD Depok diduga surat
palsu,” teriak Koordinator Aksi, Syamsul Marasabessy.
Pengunjuk rasa juga menuding Nur Mahmudi dan wakilnya juga cacat
administratif, karena calon yang didaftarkan PKS dan terdaftar oleh KPU
Depok adalah Mohammad Idris, tapi kenyataannya yang tertera dalam SK
Kemendagri adalah M. Idris Abdul Somad.
“Massa SK aja namanya salah, disingkat pula. Mana ada dalam SK nama
disingkat-singkat.Tidak cuma itu, tapi juga cacat moral karena Nur
Mahmudi terlalu mengedepankan syahwat kekuasaan. Parahnya lagi, putusan
MA itu artinya telah dilecehkan,” tegas Syamsul.
Dengan demikian, timpal Syamsul, proses Pilkada Depok serta proses
pelantikan Nur Mahmudi Ismail dan M. Idris Abdul Somad masih memunculkan
masalah-masalah hukum. Bahkan belum lama ini Mahkamah Agung telah
mengeluarkan surat putusan yang meminta Pilkada Kota Depok diulang.
Hal itu terlihat pada putusan MA nomor 14/PTUN/2012, tanggal 4 Juli
2012. MA juga membatalkan keputusan penggugat dalam hal ini KPU Depok,
dengan membatalkan dan memerintahkan untuk mencabut keputusan nomor
18/Kpts/R/KPU-Kota/011.329181/2010. Lihat lengkapnya di sini.
Demo Ricuh
Kesal aksinya tidak mendapat tanggapan, ratusan pengunjuk rasa berusaha menerobos masuk ke Kantor Walikota Depok. Aksi ini mendapat pengamanan dari polisi dan petugas Satpol PP yang jumlahnya tidak kalah banyak.
Kesal aksinya tidak mendapat tanggapan, ratusan pengunjuk rasa berusaha menerobos masuk ke Kantor Walikota Depok. Aksi ini mendapat pengamanan dari polisi dan petugas Satpol PP yang jumlahnya tidak kalah banyak.
Pengunjuk rasa menerobos pagar kantor walikota dan akan melakukan sweeping untuk
mencari Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail. Tidak ingin kecolongan,
petugas langsung melakukan barilkade pertahanan untuk menghalau massa.
Akibatnya, aksi saling dorong antara petugas dan pengunjuk rasa tidak dapat dihindari. Pantauan VIVAnews, aksi baru berhenti setelah perwakilan massa bernegosiasi dengan perwakilan petugas Polresta Depok.
“Besok langsung kita sweeping. Kita balik lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak kawan-kawan,” kata pengunjuk rasa.
Baca Juga :
Posted by Anonim
on 09.57. Filed under
Depok,
Drive News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response